Alfasalam

Alfasalam
ini dia guru kami.

Jumat, 05 Maret 2010

CINTA TERLARANG, cerpen

Mentari sudah tergantikan dengan sang bulan, alamat malam menyapa. Kerlipan bintang, bertabur bersama blitz rembulan, kian menambah kesyahduan malam. Semilir angin sepoi, menggelitik hingga menembus ke bilik hati. Namun sayang, meski malam yang begitu syahdu menawarkan diri kepada seorang Meri, justru ia merasa sepi dan sendiri dikegelisahan yang tak bertepi. Malam kian larut selarut hati Meri yang dirundung duka. Ahh,, mengapa ini semua harus terjadi, andai ada mesin pembalik waktu? Ingin kukembalikan semua rasa itu. Gila, aku jatuh cinta!!!. Hati Meri terus menceracau. Meri merasa begitu tersiksa dengan rasa itu, entah apa yang ada dibenak Meri. Tak jelas pada sebuah kesenangan, dan tak gusar pada sebuah kesengsaraan. Semua tidak memihak dan tidak setuju.
Waktu terus berjalan seiiring perjalanan masa, dan rasa itu tetap ada dihati Meri. Semakin kuat Meri menghilangkan rasa itu, justru semakin dalam yang dirasakannya. Ya Allah, mengapa ini terjadi? Hari itu Meri sedang ada acara di kampus, Workshop Sertifikasi Guru, dan Meri termasuk salah satu panitianya. Syukur Meri masih bisa membawa acara dengan maksimal, meski hatinya sedang amburadul. Sebagai seorang presenter, Meri dituntut untuk melupakan masalah ketika sedang membawa acara.
Meri mahasiswi yang pintar, penyiar radio yang funky, presenter yang handal, dan masih dengan segudang organisasi lainnya. Sangat jitu dalam beradaptasi. Dialah sosok yang sangat lihai dan profesional dalam membuat makalah, sehingga banyak order yang dia terima dari berbagai kalangan. Lumayan untuk uang saku. Namun sayang Meri yang malang hatinya kini sedang dipreteli dan dilucuti perlahan-lahan oleh seseorang, sungguh memalukan jatuh cinta kepada dia, alamak... gak pernah kebayang deh.
Meri tetap menjalankan aktivitasnya sehari-hari. Tetap oke waktu menjalankan presentasi, tetap aktif dalam berargumen, handal dalam mengatur kata, dan tepat sasaran saat harus menghadapi curhatan teman-teman dekat yang ingin menitipkan sedikit air mata padanya. Ya, memang seorang Meri telah menjadikan dirinya tong sampah yang siap dijejeli apa saja. Asalkan itu bisa membuat semua orang yang menatapnya bahagia. Karena mungkin, dia juga pernah mendengar tutur seorang santri bahwa cinta itu tidak pernah meminta, tetapi memberi sepenuh hati. Ah, padahal hatinya sedang menangis. Ah, sungguh tersiksa rasanya dengan rasa ini. Dan ini benar-benar memalukan. Kemana Meri yang tegar seperti dulu. Meri sedang menunggu Bis ketika sebuah suara tia-tiba terdengar olehnya :
“ Hai Mer, nunggu Bis ya? Pulang bareng yuk! ” Sebuah suara merangkai.
Ya ampun...dia, anak itu lagi, oh TIDAK. Sudah cukup kamu bikin hatiku kacau balau.
“O… gak apa-apa, aku biasa pulang dengan Bis kok, terimakasih!”
“Ayolah, ngapain sih nolak-nolak gitu?”
Ya Tuhan. Ni anak benar-benar nggak punya hati sepertinya, apa belum puas dia buat hatiku amburadul. Pokoknya aku harus tegas.
“Aku kan sudah bilang gak mau, kok kamu maksa sih?”
“Nggak maksa sih, Cuma aku nawarin gitu. Tapi kalau nggak mau ya udahlah, duluan ya!”
Huh. Perkataannya makin manis aja, nambah-nambahin deh dia nyiksa hatiku.
Meri hanya menjawabnya dengan sebuah anggukan kecil, tanpa kata dan tanpa senyum. Kenapa pula aku harus satu organisasi dengan makhluk itu, ah sungguh menyakitkan rasanya. editing
Minggu 12 Januari 2010, BEM FKIP merancang sebuah acara piknik karena sudah sekian lama berkutat dengan berbagai agenda padat, ide yang datang dari divisi Humas itu, langsung saja disambut meriah oleh lainnya, dan bisa ditebak tanpa diminta,persetujuan secara musyawarah langsung datang. Meri sebenarnya tidak berminat untuk ikut piknik bersama ke Bate Iliek, ah itu semakin membahayakan posisiku, semakin sering aku berjumpa dengan dia semakin sulit aku menemggelamkan rasa itu, tidak, aku tak akan ikut. Meri tahu tidak ada artinya mencoba untuk menolak ide itu, karena gak mungkin ‘kan satu banding dua puluh empat,otomatis Meri kalah.
Akhirnya, Meri mencoba untuk mencari alasan jitu untuk bisa bolos dari acara piknik itu. Terang saja yang lainnya nggak terima, begitu Meri beralasan.
“I don’t agree.Nggak boleh, mana bisa sekretaris kagak ikut, nggak kompak, nggak seru dong!”
Ya ampun dia lagi, apa dia nggak bisa kunci mulutnya itu. Meri membatin.
Alasan yang dianggap logis itu, bagai dikomando disetujui tanpa negoisasi.
Namun, tetap saja pas hari H,Meri tidak ikut. Justru Meri menyibukkan diri di studio, kebetulan Kak Enji, nggak bisa hadir karena kurang sehat, jadi Meri bisa gantiin siaran, agak lucu juga Meri yang tidak terbiasa dengan Family’s Story, agak kikuk juga awalnya, karena Meri tidak terbiasa membawa acara itu. Syukur Meri cepat beradaptasi,jadi akhirnya menarik juga.
“Oke juga kamu walau belum Married, bisa kasih solusi yang paten buat mereka-mereka!” Bang Memed, sang operator berargumen.
“Ah, biasa saja, Cuma tahu dari buku-buku.”
“Tapi, it’s oke.”
Meri hanya mengangkat bahunya, sambil mengambil segelas air minum dan beristirahat. Meri lagi malas aja berkomentar, lagipula Meri merasa tidak ada yang luar biasa.
Keputusan Meri sudah bulat, Meri mengirimkan surat pengunduran diri kepada Gubernur BEM FKIP, dimana dia satu organisasi dengan makhluk itu. Pengunduran diri, yang dianggap tanpa alasan yang jelas itu, tentu saja menimbul tanda tanya besar dari semua anggota yang lain. Namun, Meri tetap bersikukuh untuk mengundurkan diri.
Sore itu, Meri benar-benar kelimpungan ketika melihat siapa yang datang menjenguknya, makhluk itu. Mau ngapain dia kesini, kok bisa tahu rumah aku?
“Hai……..” Sapanya ramah dan manis.
“I ask to Anna about you, she said you are sick. So, I go here.” Seperti mengerti dengan kebingungan Meri, dia menjelaskan tanpa harus Meri tanya. Dia membawa banyak oleh-oleh ada Salak, jeruk, majalah, apel,dannn nggak tahu lagi deh, ada apa-apa aja. Ah, kenapa makhluk ini bikin aku repot terus?.
“a… aku … mengkhawatirkan kamu!”. Lanjutnya lagi. Dan tatapan matanya itu yang bikin nggak tahan.
Ya Allah, kenapa makhluk ini yang Engkau kirim untuk mencuri hatiku?dan kenapa ada bunga-bunga dihatiku, ah,,TIDAK.aku tidak bisa berlama dengan rasa ini.
“Aku Cuma, kecapean aja kok, bukan sakit parah. Kamu tak perlu repot begini seharusnya.” Meri mencoba merangkai kata, walau dia tahu kedengaran kaku sekali.
“Nggak merasa repot, kok.”. dia justru mematahkan argumen Meri.
Dirumah hanya ada Meri dan kakaknya, selain dari makhluk itu tentunya. Dan Meri masih harus terbaring ditempat tidur. Pieter, nama makhluk itu. Dia mengupas jeruk yang dibawanya tadi, dan sungguh Meri nggak nyangka, dia jusru kasih untuk dirinya, seiris demi seiris, satu demi satu masuk kemulut Meri, tapi pada giliran ketiga Meri merasa risih juga dimanjain segitunya.
“Ya udah deh, sini aja semuanya, aku bisa sendiri!” Meri meminta sisa jeruk ditangan Pieter, soalnya disuapin satu persatu, risih lah yau.
“But, you’re sick. It’s no sense!” Dia menolak.
Dasar gila, no sense dihatimu tahu? Kamu makin buat aku susah menenggelamkan rasa itu, dasar makhluk kunyuk. Meri benar-benar berang dibuatnya.
“Ya udah deh, kalau gitu aku kenyang sekarang, jadi kagak usah suapin lagi, oke?”
Nampak wajahnya kebingungan dan seperti merasa bersalah dengan perkataan Meri, dia nggak ngerti kali.
“I’m sorry…. If I’m false…….. But I want make you happy.” Dia berkata dengan wajah bersalah dan terbata-bata.
Ya ampun… kenapa justru jadi begini. Yah malah jadi makin runyam deh.
“No…no I don’t thinking that. Tapiiii jangan suapin aku lagi ya?”
“Oh, why? I like do that, and it’s no problem.”
Ya Tuhan ni anak masih kenapa. Dasar kunyuk, kenapa sih dia bikin perut jadi mules.
“Pokoknya aku nggak mau. You hear me, please!!!”
“Yaeh…. Mau gimana lagi, ”
Dia berkata dengan wajah pasrah, dan tidak mengerti kenapa Meri tidak mengizinkannya. Ada urat kecewa dimatanya. Apa aku udah menyakiti hatinya? Ah, peduli amat, hatiku sendiri udah kayak kapal pecah. Ini benar-benar gila, kenapa aku jatuh cinta kepada makhluk kunyuk itu?
Dan kemudian, Pieter banyak bercerita tentang pengalaman-pengalamannya yang lucu bahkan konyol, seakan dia sengaja untuk membuat Meri tersenyum, Meri merasakan dia menatapnya begitu dalam dan senang ketika Meri benar-benar bisa tersenyum dengan ceritanya. Hampir tiga jam dia dirumah Meri, setelah Pieter pulang, Meri merasa dirinya sudah setengah sembuh. Ya ampun, ini benar-benar gila, kenapa ini bisa terjadi. Kenapa aku merasa begini. Meri kian tidak mengerti dengan hatinya.
Tiga hari kemudian, Meri sudah kembali kuliah seperti biasanya, namun Dokter masih menyarankannya untuk tidak sibuk dengan aktivitas dulu. Dan Meri benar-benar pias ketika didepan pintu gerbang.
“Hi… I’m wait you….”
Pieter sudah berdiri didepan pintu gerbang, dengan wajah senyum dan muka manis. Beberapa mahasiswa usil, mulai bersuit-suit.
Berhentilah menjadi makhluk super perhatian kunyuk gila. Kamu benar-benar menyusahkan hatiku untuk menenggelamkan rasa itu. Ini benar-benar gila, aku jatuh cinta kepada makhluk kunyuk itu, ah berat sekali yang kurasa.
“Why?”
Meri bertanya sambil terus berjalan memasuki kampus dan tentu saja kunyuk itu mengikuti Meri. Ah, ni anak bikin malu aku aja, Meri membatin.
“I miss you, so much”. Jawabnya pelan dengan suara berat.
Hampir pecah isi kepala Meri mendengarnya, jangan-jangan dia juga mencintaiku? Ah nggak mungkin, udahlah jangan berfantasi yang aneh-aneh.
Pagi itu, kampus masih sepi.
“Kita ke PC yuk!”. PC adalah singkatan dari Pohon Cinta, nggak tahu kenapa namanya begitu.
“Aku sibuk, maaf nggak bisa!”. Meri menolak ajakan Pieter, dia nggak mau untuk terlalu dekat dengan dia lagi.
“Sebentar saja, ada yang harus aku cerita padamu, Meri…please….” Dia berkata dengan sorot mata penuh harap.
“Maaf,aku benar-benar nggak bisa.” Meri berkata tegas, dan sambil terus berlalu. Sungguh aku tidak mau larut dengan rasa ini, dan aku tidak mau terus-terus dekat dengan dia. Ya Allah, aku takut tak cukup tegar untuk menenggelamkan rasa itu. Meri membatin, sambil terus berlalu meninggalkan Pieter.
“Meri, wait me, pleaseeeee…………….”
Tidak dipedulikan lagi panggilan Pieter. Meri terus melangkah dan semakin cepat. Maafkan aku,…
Dan setelah kejadian tersebut, Meri semakin berusaha menjauh dari Pieter, walau sejujurnya hal tersebut membuat hatinya pedih dan seperti teriris, tapi Meri yakin harus tegar dan harus kuat.
Sekarang justru Pieter hampir selalu menelpon Meri, dan Meri sudah bertekad bulat untuk menjauh dari makhluk yang bernama Pieter itu. Meri menonaktifkan handphonenya hampir satu minggu,pokoknya Meri menutup semua celah.
Ini pagi pertama Meri mengaktifkan Hpnya setelah sekian lama menonaktifkannya, sekian banyak sms dari Pieter masuk. Isinya berkisar, kenapa Meri matiin HP, apa sakit, dan sebagainya. Ah, kenapa dia tidak berhenti membuat hatiku ketar ketir.
Baru beberapa menit satu nomor baru menelpon Meri, Meri coba angkat mungkin itu siapa.
“Hallo…ini siapa?”
“Susah sekali menghubungimu Meri, kenapa? Apa kamu marah kepadaku?”
Ya Allah, Pieter. Makhluk itu.
“Oh…maaf, aku sedang mempersiapkan artikel untuk Buletin, Kak Enji pun sering sakit aku harus gantiin dia siaran, kuliah pun sedang musin mitem. Jadi maaf banget ya?”
Terdengar dia mendesah panjang, seperti ada beban berat yang dipikulnya.
“Begitu ya? Kamu sibuk sekali sepertinya.”
“Ya begitulah….”. Padahal dihati Meri, nggak sibuk-sibuk amat sih, tapi sibuk menata hati sih iya.
“Meri, besok aku akan kembali ke Inggris, tapi ada hal sangat penting yang harus aku katakan padamu. Aku tunggu kamu nanti jam tiga sore ditaman dekat kampus.”
Klik. HP langsung dimatikan oleh Pieter, tanpa mendengar jawaban Meri terlebih dahulu, seakan mungkin dia tahu kalau Meri akan menolak ajakan tersebut. Apa katanya tadi, besok dia kembali ke Inggris, ah kenapa tulangku terasa lemas dan begitu dingin, apakah sebenarnya aku justru takut jauh darinya. Haruskah aku menemuinya nanti sore? Hal apakah yang hendak diceritakannya?
Setelah berpikir seribu satu kali, akhirnya Meri memutuskan untuk menemuinya, Meri penasaran dengan hal yang akan diceritakan Pieter. Dan Meri yakin tidak perlu begitu khawatir akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan karena Taman dekat kampus merupakan tempat yang ramai dikunjungi orang.
Begitu memasuki area taman, Meri dengan mudah mendapati Pieter disebuah bangku panjang. Pieter kelihatan begitu kusut, apa dia sakit? Entahlah. Dia tersenyum sumringah begitu melihat Meri.
“Ah, untunglah kamu datang, kupikir sudah tidak ada harapan lagi. Mari duduk ! ”.
Ini kali pertama Meri duduk disamping Pieter, tidak terlalu dekat, namun lumayan tidak begitu jauh.
“Jadi, hal apa yang ingin kamu katakan?” Meri bertanya to the point.
Pieter menatap Meri, tatapannya begitu dalam, terpaksa Meri harus menunduk. Dan menahan gemuruh didadanya.
“I…I know about your feel…….”. Pieter berkata dengan nada berat dan terbata.
Hah, dia tahu perasaanku? Perasaan yang mana, asal jangan yang itu deh.
Pieter melanjutkan perkataannya,
“I know….you love me….a..aku turut prihatin…”
Alamak……….dia tahu perasaanku itu.Rasanya aku ingin menghilang saat itu juga.Sekiranya bumi terbelah waktu itu, aku lebih memilih untuk ikut tenggelam, dasar Meri bodoh, sungguh memalukan dikasihani laki-laki.
Muka Meri merah padam, Meri benar-benar malu. Sedikit pun Meri tidak berani mengangkat wajahnya. Tak sepatah kata keluar dari mulut Meri. Hanya mulutnya yang membulat membentuk huruf O. Meri mencoba untuk beranjak, karena dia tak tahan ingin menangis karena saking malunya. Namun Pieter lebih cekatan, dia mencekal lengan Meri.
“Jangan pergi,,, aku mohon….” Pieter menahan Meri pergi.
“Meri… as You know,…I… love you, too….”
Apa? Ini sungguh gila. Dia punya perasaan yang sama denganku. Tanpa dikomando, airmata Meri bergulir, tak tertahankan.
“Tapi…ti… tidak ada harapan untuk kita…”. Meri berkata dengan mata berkaca-kaca. Dan Meri melihat, mata Pieter pun mulai memerah.
“But,I love you, so much. Maafkan aku, seharusnya dari dulu kumusnahkah rasa itu, karena aku non muslim, maka tidak ada harapan, betulkah?”. Meri mendesah panjang, tak ada kata-kata yang sanggup keluar dari mulutnya, hanya anggukan kecil diikuti kristal bening yang terus bergulir.
“Percayalah…aku pasti akan kembali dengan persamaan…”. Pieter berkata sambil menghapus airmata Meri. Meri tertegun.
“Are you right?” Meri meyakinkan.
“Certainly…honey”. Pieter menjawab tegas dan tidak ada tanda-tanda kebohongan dimata birunya.
©©©
TAMAT
By : Istiqamah

Senin, 07 Desember 2009

SIFAT SEJATI PEMUDA ISLAM UNTUK MERINTIS CITA-CITA

Apapun namanya, inti dari segala keberhasilan sejati adalah didasari dengan niat yang ikhlas dan tekad yang sangat kuat untuk menjadi seorang yang berhasil dunia akhirat. Kita dapat menerjemahkan kelanjutan dari kalimat tadi dalam rangka menggapai cita-cita setinggi langit dengan berawal dari titik nol untuk seterusnya berputar dalam berpikir dan mendaki keatas dengan perbuatan agar sampai kepada cita-cita yang kita impikan.
Niat merupakan titik ledak yang menggerakan hati. Karena hati adalah terminalnya niat sekaligus prosesor inti yang menggerakan jasad manusia atas apapun yang dikehendakinya. Niat bisa memberikan semacam tenaga batin (inner power) yang luar biasa untuk melepaskan segala ikatan-ikatan yang membelenggu otak dan pikiran dalam membaca kata-kata hati itu sendiri.
Perbuatan yang kecil misalnya, bisa menjadi besar dikarenakan niat, dan perbuatan besar bisa menjadi kecil juga karena niat. Maka – sekali lagi – yang harus diingat bahwa niat merupakan pangkal segala aktifitas manusia.
Untuk memulai dari terminal awal, cita-citakanlah segalanya bersama niat yang tulus ikhlas karena Allah. Karena niat yang baik akan menciptakan amal yang baik, sebaliknya.
Selanjutnya, sebagai seorang pemuda Islam tidak boleh berputus asa dalam menggapai kehidupan ini. Ada lima kalimat istimewa yang dapat dijadikan sifat untuk seorang muslim sejati dalam merintis kehidupan bersama cita-cita yang pernah diukir :

1. Tekad Baja

Setelah bermula dari niat, selanjutnya adalah tekad kuat untuk melaksanakan apa yang telah diniatkan dan dicita-citakan. Tekad yang kuat akan mengalahkan segala hambatan yang merintang dihadapannya. Untuk menjadi seorang yang berhasil, sejumlah hambatan dan rintangan seperti malas, takut, godaan, keterbatasan pengetahuan, keterbatasan relasi, kurang fasilitas, kurang modal, miskin, malu (yang bukan pada tempatnya), mundur teratur dan 1001 macam alasan lainnya harus diatasi dengan tekad yang positif.
Bahkan, dengan tekad yang keras akan menjadikan jalan yang tertutup menjadi terbuka. Peluang yang kecil menjadi besar. Beban dan masalah menjadi tantangan. Negatif menjadi positif dll. Untuk itu, bersama tekad yang kuat ubahlah pola hidup Anda detik ini agar menjadi lebih baik dari kemarin seperti dengan memulai segalanya dari hal yang paling kecil.
Dampingilah hidup Anda dengan melestarikan frase pertama ini menjadi sifat yaitu “Tekad Baja” yang kuat agar menjadi pemuda muslim yang kuat dan berhasil meraih dunia dan akhirat bersama Islam.

SESEORANG DENGAN KEMAUANNYA KERAS LEBIH BESAR PELUANG BERHASILNYA SEKALIPUN BANYAK RINTANGAN. SESEORANG DENGAN TIDAK ADA KEMAUAN LEBIH BESAR PELUANG GAGALNYA SEKALIPUN TIDAK ADA RINTANGAN DI DEPANNYA.

2. Tekun dan Tabah

Ketekunan dan ketabahan adalah kemampuan menyelesaikan suatu pekerjaan sampai tuntuas, selesai, dan berhasil dengan cara istiqamah dan sabar, apapun halangannya. Dua sifat ini dalam satu sisi mempunyai arti masing-permasing yang berbeda, namun disisi lain mempunyai makna yang sangat selaras dan berguna bagi orang itu sendiri. Lawan dari sifat ini adalah gampang menunda (ngret).
Ketahuilah, orang yang sudah menjadikan tekun sebagai sifat maka tabah pasti dijadikan senjata dalam melangkah. Hingga otomatis ia akan menjadi seorang muslim yang tidak mudah menyerah dan mundur teratur seribu langkah dengan apapun yang dihadapinya. Inilah pemuda impian kita, tekun dengan menempuh dan memperhatikan rel yang telah ia pilih sebagai jalur untuk meniti statsiun tujuannya, serta tabah bila mendaki tikungan curam, menapaki salju yang menutup, memikul tantangan yang memunggung, serta godaan yang mengajak berhenti dari tujuan dan keluar dari rel yang telah dipilih dalam agenda hidupnya.
Orang yang tidak tekun mudah menyerah pada godaan sesaat –menyimpang dari rel visi—yang umumnya dapat digolongkan kepada tiga katagori : nafsu mata, nafsu perut, dan nafsi libido.
Bertekun mengerjakan sesuatu memerlukan pengorbanan, dalam bentuknya yang khusus, menolak pemenuhan ketiga nafsu di atas untuk sementara, sampai tugas itu benar-benar selesai.
Menunda suatu acara penting demi acara sinetron TV misalnya adalah contoh ketidaktekunan. Cita-cita menjadi pemuda muslim yang sukses pun hanya sebatas keinginan. Kapan dikerjakan?

BILA TEKAD TELAH BULAT, KUAT, HEBAT, MAKA JALAN AKAN TERBUKA DENGAN SENDIRINYA

3. Positive Thinkink

Mental positif adalah sikap dasar dalam mendekati segala sesuatu dengan positif. Sikap positif berakar pada sejumlah keyakinan yang juga positif. Berawal dari positif, menjalani dengan positif, dan sampai kepada titik positif dengan selamat. Berpikir positif akan melahirkan tindakan positif diikuti prasangka yang juga positif, misalnya : bekerja itu sehat; kejujuran adalah modal dasar; mendirikan shalat dengan hati bersih akan mencegah dari perbuatan keji dan munkar; tanpa komitmen tidak akan sukses; apapun yang terjadi selalu ada hikmah dan manfaatnya; hari esok tak sama dengan hari kemarin; selalu ada cara yang lebih baik dari cara sekarang; masalah yang ada pasti bisa diselesaikan; melayani berarti memimpin.
Sangat beruntung mereka yang memiliki sifat ini, karena segala sesuatu yang ada didepan matanya selalu timbul yang positif dan tentunya bisa diambil pelajaran untuk dirinya. Banyak orang yang habis energinya hanya karena selalu memandang orang lain hanya dari hal negatif saja, sehingga apa yang ia lihat selalu bernada negatif. Ia sendiri tak sadar akan kekurangan yang ada pada dirinya sendiri.

KEBAHAGIAAN TIDAK BERGANTUNG KEPADA HAL-HAL DI SEKITAR ANDA, TETAPI KEPADA SIKAP ANDA. SEGALA SESUATU DALAM KEHIDUPAN ANDA AKAN BERGANTUNG KEPADA SIFAT DAN SIKAP ANDA

4. Menjunjung Tinggi Kejujuran

Kejujuran adalah landasan dasar kepercayaan;keprcayaan adalah basis hubungan baik; dan hubungan baik adalah medium hubungan yang langgeng dan harmoni. “Jadi, jika ingin berhubungan dengan langgeng jujurlah kepada siapapun. Mereka akan respek dan percaya”. Anda tahu bahwa kejujuran adalah harga mati seseorang. Karena sekali saja Anda berbuat dan berkata jujur, maka berpuluh kali orang lain akan memberikan kepada Anda kepercayaan yang tidak disangka-sangka.
Lawan dari sifat jujur adalah “dusta” atau minimal “sedikit jujurnya”. Man qalla sidquhu qalla sadiiquhu begitulah pepatah bahasa Arab mengukir akibat siapa yang sedikit jujurnya maka sedikit pula temannya. Anda juga pasti tahu bahwa seseorang yang sekali berdusta maka seumur hidup orang tak akan lagi percaya padanya. Untuk itu, mulailah bersifat jujur dari diri Anda, keluarga, sahabat, dan masyarakat.

SEKALI LANCUNG KEMUDIAN, SEUMUR HIDUP ORANG TAK AKAN PERCAYA

5. Bersikap Konsisten

Konsisten selaras dengan makna istiqamah, yaitu tetap pada tempatnya. Tidak berubah, tidak goyah, tidak terseret arus, tidak bimbang, tidak ragu, tidak minder, tidak takut, tetap pada pendirian, terus maju, pantang mundur walau selangkah, berani, dan memiliki cita-cita yang setera dengan pelaksanaan.
“Kebanyakan kita tidak sungguh-sungguh menerapkannya. Hanya mereka yang excellent –mental juara—yang menerapkahnnya secara sungguh-sungguh, tuntas, dan konsisten.”

KONSISTEN ADALAH AKAR KEBERHASILAN SEJATI

Kamis, 22 Oktober 2009

Saat Dirimu Jatuh Cinta

Sayup-sayup kerinduan memecah suasana hati yang semakin hari semakin merona bagai pelangi. Keindahannya membuai siapa mata memandang menjadi terpesona. Hidup penuh dengan warna-warna cinta. Memang, keindahan tiada tara saat hati harus mempertaruhkan segala kekuatannya yang agung untuk menemukan satu kata “cinta” kepada yang dicintainya. Tidak terkecuali siapapun dia. Rasa lelah otak merakit kata cinta tidak terasa sama sekali. Semua indah saat cinta hadir dan jatuh dihati mereka yang sedang jatuh cinta.
Semestinya, kekuatan rasa cinta inilah yang mengantarkan kita kepada Sang Pemilik Rasa yang sesungguhnya. Namun, kekuatan rasa itu begitu menakutkan, bahkan konon menjadi ketakutan terbesar bagi seorang petuah, penasehat, pengkritik, pengajar, ustadz, dan para aktifis pendakwah. Ya, saat-saat kita tergoda dengan wanita. Saat kita jatuh cinta dengan segala keindahan yang ada. Rasa yang tiba-tiba gembira, riang, indah, tiba-tiba saja menjadi-jadi tak karuan meraba. Ya, inilah saat dimana seorang remaja merasakan indahnya jatuh cinta kepada seorang wanita. Atau wanita yang jatuh cinta pada seorang pemuda idamannya.
Berbicara tentang cinta tidak akan pernah habis. Tidak cukup untuk sebuah artikel jika ingin melukiskan tentang cinta secara gamblang. Saking luasnya cinta, begitu banyak buku-buku atau novel-novel yang membalutkan sampulnya dengan kata “cinta”. Lebih dari itu, senandung lagu-lagu atau nasyid-nasyid banyak yang bernafaskan tentang falsafah cinta. Ribuan kata mampu mendefinisikan cinta. Intinya, cinta adalah mahkota terindah bagi manusia yang kadang-kadang bisa menaikan derajatnya, juga bisa menurunkannya. Begitulah zahirnya cinta.
Tidak mungkin kita kaji tentang cinta secara gamblang disini. Karena gambaran cinta bisa menyesuaikan keadaan bergantung pada pemakaiannya. Untuk itu, supaya pembahasan tidak lari kemana-mana, saya akan coba memperkecil afrad cinta. Lebih kecil lagi, dan tepatnya “seorang pemuda yang sedang jatuh cinta pada seorang wanita”.
Jatuh cinta. Menghadapi kenyataan yang tidak mungkin dinafikan ini, kita tidak boleh diam dan menuruti semua hendak hati yang kadang-kadang tidak berujung kepada kemaslahatan pribadi maupun agama. Karena, sebagian rasa ini adalah percampuran antara cinta dan nafsu. Cinta yang fitrah dikotori dengan nafsu yang kotor dan mengajak kepada perbuatan keji dan munkar. Cinta dan nafsu. Dibalut dalam satu paket jatuh cinta.
Bohong bila ada orang yang mengatakan tidak menyukai wanita. Atau seorang wanita yang mengatakan tidak mencintai seorang lelaki. Kecuali orang yang tidak normal atau up normal (orgil). Hanya saja, bagi seorang mukmin yang menyerahkan cintanya pada Allah, rasa itu tidak terlalu dipedulikan, bahkan dinafikan semaksimal mungkin dengan tujuan menjaga keiffahan dan kesucian diri disamping menutup pintu bagi setan agar tidak ikut campur dalam rasa cinta itu. Bukan berarti cinta itu kotor. Namun nafsu itulah yang mengotori sucinya cinta itu sendiri. Dan setanlah pembimbingnya.
Jatuh cinta kepada wanita atau sebaliknya merupakan hal yang wajar dimiliki oleh siapapun yang normal. Karena Rasulullah SAW mencontohkan kepada ummatnya melalui sunnah menikah. Begitulah sejatinya ekspresi untuk menumpahkan rasa cinta kepada seorang wanita, juga sebaliknya. Maka, jika ada orang yang tidak mengindahkan perkawinan otomatis dia telah menghalau kefitrahan manusia sekaligus tidak mengikuti sunnah Nabi.
Kalau Anda adalah seorang pemuda yang telah memiliki umur cukup dan terus-menerus dihantam topan asmara, maka inilah ayat-ayat Allah dimana Anda harus menikah. Inilah cara ampuh, berpahala, sekaligus menjaga kesucian dan memelihara keturunan dengan baik, dan tentunya mengikuti sunnah Nabi Muhammad SAW.
Akan tetapi, bagi Anda para pemuda yang belum merasa siap untuk membuka pintu nikah, maka tahanlah perasaan itu dengan berpuasa (sebenar-benar puasa). Karena puasa itu dapat mengurangi nafsu kobaran cinta yang bercampur syahwat. Inilah yang diajarkan Rasulullah. Setelah itu, bertawakkal mintalah kepada Allah agar membimbing Anda agar selalu di jalan yang diridhai-Nya. Jangan sekali-kali memberi peluang nafsu setan saat Anda jatuh cinta kepada seorang wanita. Karena kalau boleh jujur, wanita itu diselimuti oleh setan dari berbagai macam penjuru. Disitulah ranjau setan yang paling ampuh. Wanita.
Hal ini bisa dibuktikan dengan membedakan sepasang kekasih yang terikat tali pernikahan dan yang tadak terikat tali pernikahan, maka getaran sinyal setan akan lebih kuat kepada pasangan yang tidak ada ikatan nikah.
Ketahuilah, saat seorang pria asyik bercengkrama dengan wanita, maka setan akan terus memberikan nafsu-nafsu itu. Terus dan terus dibimbing olehnya. Sehingga saat kita duduk berduaan dengan wanita akan terasa semakin indah. Kita tidak sadar bahwa sebenarnya setan telah menjadi pihak ketiga yang memberi masukan agar terus mendekati kepada wanita itu, sampai akhirnya berzina. Untuk itu, saat Anda jatuh cinta, biarkan rasa itu hadir. Tapi jangan biarkan setan hadir.

Saat Anda Tergoda Oleh Seorang Wanita

Saat-saat seperti ini adalah saat kritis. Dimana setan berpeluang memainkan hati sekaligus membimbing Anda kepada jalan yang akhirnya merugikan Anda sendiri. Lihatlah pemuda-pemuda zaman sekarang yang selalu menuruti rasa cintanya pada wanita berdasarkan mazhab syaithaaniyyah. Menghadapi kenyataan ini banyak pemuda terjebak dalam tindakan kata-kata bijak yang selalu dilancarkan pada pagi, siang, malam, hingga saat ia tersadar bahwa itu telah terjadi dan berlangsung hampir sebagian, bak burung unta yang menenggelamkan kepalanya kedalam gurun pasir sementara tubuh besarnya nampak jelas terlihat, berusaha menutupi diri dari kenyataan bahwa dia tidak pernah cela atas perbuatannya selama ini dalam menerjemahkan cinta kepada hal yang sebenarnya telah keluar dari rel cinta itu sendiri. Tak kenal pun dia itu adalah penda`i (aktifis dakwah), siswa, mahasiswa, guru, santri, atau bahkan ustadz sekalipun. Semua bisa.
Lebih-lebih lagi, ternyata seorang yang diidamkannya ini adalah wanita yang telah melekatkan dirinya dengan budaya-budaya ala orientalisme kebaratan. Disitulah remaja banyak yang tergoda. Khususan yang tipis iman.
Wanita memang indah. Sehingga para desainer penghancur akhlak begitu hebat membungkus kebebasan wanita dengan “emansipasi”, menata rapi kebebasan beragama dengan “fluralisme”, sekaligus mempaketkan gaya hidup instant dengan kemudahan teknologi yang semuanya serba menjangkau dan mudah. Disinilah titik retak hancurnya sendi-sendi Islam. Poniter-ponter tersebut telah berhasil disetel ke target sasaran yang tepat dimulai dengan tiga F ; fashion, food, and fun. Tak pelak, yang jadi korban tidak tanggung-tanggung, mulai dari rakyat jelata, pengusaha, pejabat, bahkan para penda`i sekalipun tidak lepas dari jeratan mereka.
Inilah cinta yang rusak, cinta yang diiringi oleh nafsu syahwati. Cinta yang salah konsep kepada seorang lawan jenis. Misi-misi yang meraka lancarkan tidaklah untuk mengkafirkan orang muslim sejati, tetapi mudah-mudah saja “buatlah aqidahnya sedikit goyah dan rapuh”. Dengan membuatnya cinta akan glamoritas, kesenangan, dan kenyamanan hidup. Ditambah dengan hal-hal klasik harta, tahta, dan WANITA. Nah, satu yang terakhir inilah yang menjadi prosesor. Letak godaannya agak spesial karena menyentuh seluruh manusia tidak hanya yang kaya tetapi yang miskin, sekalipun memiliki masalah yang sama. Harta dan tahta mungkin sebagian manusia saja yang memiliki kesempatan mendapatkannya. Tapi wanita, siapapun mengalaminya termasuk para petuah dan da`i.
Dunia ini adalah perhiasan, dan sebaik-baiknya perhiasan hidup adalah isteri yang shalehah (H.R. Muslim)
Rasulullah sendiri menganalogikan “wanita” bukan berarti hanya berlaku bagi siapa saja, tetapi hadits itu juga ditujukan bagi para wanita, maksudnya godaan berupa “pria”. Jadi, harta, tahta, wanita/pria. Ketega elektron ini melekat dan berputar mengelilingi lintas atom nafsu. Hanya saja kadarnya yang membedakan.
Jika seorang abang becak, tukan ojek, sopir angkot, kernet, pedagang kaki lima, sampai dengan pengusaha, tergoda oleh pesona wanita adalah hal yang biasa sering ditemukan, apalagi di kota-kota besar. Namun, bagaimanakah jadinya bila yang tersihir ini adalah seorang petuah, penda`i, pemimpin dan guru/ustadz? Tentu mempunyai episode khusus yang berbeda dari kisah-kisah mereka. Ya iya lah, betapa tidak, mereka adalah seorang figur public, semua gerak dan langkah mereka terus disoroti oleh mata memandang. Mereka menjadi rujukan dan patron pengikat semua orang. Makanya, orang tua membuat pepatah unik “kalau guru kencing beridiri, murid kencing berlari”. Itu artinya, jika seorang figur piblik saja dapat berbuat demikian lebih-lebih murid atau ummatnya.
Godaan setan. Kita bicara tentang kiat sukses setan dalam rangka menggoda manusia. Sebenarnya di dalam kamus goda-menggoda bagi setan tidaklah pandang bulu, dan tidak pula harus repot ngurusinnya. Kenapa demikian? Karena dinasti kerajaan setan jauh lebih maju dan profesional dari pada manusia, setan sangat aktif dan bersungguh-sungguh mencari teman untuk diajak ke neraka nanti. Nau`dzubillah.
Coba bayangkan, untuk level seorang sarjana S3 atau yang sederajat dengannya tidak mungkin setan menggodanya dengan mengirim utusan setan tamatan SD yang nulis dan bacanya pas-pasan. Khalifah setan akan mengirim utusan sarjana dari lulusan universitas setan ternama untuk menggoda manusia tersebut. Begitupun seorang da`i atau ustadz yang sudah tahfidz Al-Qur`an, dia akan mengutus setan yang sudah khatam tahfidz Al-Qur`an 30 Juz dengan menguasai ilmu tafsirnya. Lebih dari itu, kirimannya pun ahli dan berpedikat “spesialis” dalam bidang Nahwu, Sharaf, Bayan, Mantiq, dll. Dan tidak hanya itu, setan juga sangat profesional dan ahli disertai pengalaman jam terbang mengajar dalam “menggoda manusia”, selalu ikut seminar, workshop, yang tak terhitung lagi. Ini menandakan semakin besar predikat seorang manusia, maka setan yang menggodanya pun semakin hebat. Dan bila ia selamat dari fintah ini, pahalanya pun akan semakin berat.
Tak heran dan diragukan lagi bila seorang da`i, ustadz, petuah tergoda setan melalui makhluk yang bernama wanita. Bukankah mereka juga manusia yang normal???? Setan tidak gila, maka dia tidak akan menggoda orang gila. Begitulah kehebatan setan. Pandai bukan?
Meminjam dan melirik syair group band “seriuez” ustadz juga manusia.....!! Maka, tika saat-saat itu datang, akan menjadi uji ketahanan iman bagi yang merasakannya. Bila ia lulus melewati test uji ketahanan iman ini, maka Allah akan tinggikan derajatnya. Seperti ketika sedang ujian karate, jika lulus, maka predikat seorang karateka naik peringkat dari ban hijau ke ban biru. Begitu seterusnya......!!!!

Mengapa Sampai Tergoda Dengan Wanita?

Penyebab dominan yang mendukung tergodanya seorang laki-laki terhadap wanita adalah :

1. Sistem yang ada
2. Adanya peluang/kesempatan
3. Tidak ada hijab
4. Iman yang rapuh
5. Lemahnya sosial kontrol
6. Faktor psikologis

Ketahuilah wahai saudaraku, lingkungan di sekitar kita begitu bebas dan membebaskan seorang wanita dan pria untuk berdua-duaan (khalawat) tanpa kontrol sosial dari berbagai pihak. Tak terkecualipun daerah yang bersyari`at seperti Nanggroe Aceh Darusslam, tetap saja ada yang namanya “pasangan muda-mudi tanpa ikatan nikah yang berkhalawat” walau harus jiepeudrop dan jieseumanok ngeun ie got i meunasah(di grebek dan dimandikan dengan air got di mushalla, B. Aceh, penulis)
Wanita-wanita dan pria “tanpa busana” berkeliaran bebas seakan menjadi pemandangan sunnah yang terpelihara dengan baik, ya memang benar, itu adalah mazhab orientalis yang menghukumkannya sunnah. Sederhananya, ini dianggap pemandangan yang wajar. Begitupun kehidupan bebas lainnya di sekolah, pusat perbelanjaan, tempat wisata, kampus, tempat hiburan, dan kantor-kantor, semuanya memberikan kebebasan untuk melakukan aktifitas tanpa batas. Bahkan untuk tugas keluar kota pun tidak ada perlakukan khusus bagi kaum wanita. Wanita-wanita bisa pergi kemana saja tanpa pendamping, karena sistem telah menuntut demikian.
Bagaimana tidak seorang pria dapat tugas keluar kota dengan satu tim rekan kerja wanita selama tiga bulan, dapat dibayangkan...?? betapa orang-orang seperti ini sangat banyak memerlukan energi untuk melawan keinginan hatinya, mengendalikan diri agar menjadi orang yang terjaga ke`iffahan dan kesuciannya (wah capeeeeee dehhh).
Saudaraku, belum lagi gaya hidup kaum orientalis ala yahudi yang mengambil yel “kalau masih ada yang jual sate untuk apa membeli kambing?”. Hingga bukan hanya mereka yang belum menikah, wanita atau pria yang sudah menikah pun memiliki pasangan lain di kantor, kalau boleh dibilang mereka mengaku sebagai PIL (pria idaman lain), WIL (wanita idaman lain), HTS (hubungan tanpa status), TTM (teman tapi mesra) atau S3 (sahabat sejati setan, hehe..) dan entah apalagi sebutan-sebutan lain yang menujukan jika pria dan wanita yang telah menikah menjadi teman sehati, bahkan menjadi selingkuhan dalam segala hal di kantor. Sebegitunya yang sudah menikah masih tergoda dengan wanita, apalagi yang belum? Coba pikirkan matang-matang.
Berinteraksi dengan rekan kerja kurang lebih 10 jam efektif bahkan lebih (kalau ada lembur) ditambah dengan perjalanan pulang pergi ke rumah 4 jam, maka kesempatan untuk berinteraksi satu sama lain menjadi lebih banyak dan leluasa, bandingkan dengan jam di rumah yang hanya mendapatkan porsi 10 jam diambil istirahat tidur 6-7 jam, jadi interaksi dengan istri/suami dan anak hanya 3-4 jam, mending dah jika interaksi yang dilakukannya berkualitas. Akan tetapi, bagaimana kalau setiap bertemu isteri/suami/anak yang ada hanya marah-marah karena stress memikirkan pekerjaan kantor? Muka kusut, bibir kerut, dan jidat butut. Maka tak ayal lagi adanya peluang untuk dekat dengan seseorang di kantor itu sulit untuk dihindari.
Tidak saja di kantor, di sekolah, kampus, atau tempat-tempat yang sifatnya umum pun bisa memberikan peluang terjadinya hal-hal seperti demikian. Entah sudah menikahkah dia atau pun belum. Awalnya mungkin hanya ngobrol biasa sesama teman, lama-lama saling curhat masalahnya masing-masing hingga terbitlah simpati (bukan telkomsel hehe....), jika interaksi ini terus dilanggengkan maka muncullah empati, dan selebihnya jika terus-terusan interaksi ini dipelihara dan dipertahankan maka muncullah perasaan yang mendalam dan membuai hati, muncullah rasa nyaman jika berdekatan, dan jika salah satunya tidak ada maka rasa kehilangan dan rindu untuk bertemu pun menjadi-jadi . . . . . dan seterusnya lah setan yang membimbing agar terus berada dalam jebakannya. Setelah itu, akal sehatpun nyaris hilang. Perasaan yang berbunga-bunga, berbuih-buih melenakan mereka, hingga setelahnya wallahua`lam apa yang akan terjadi.
Faktor psikologis seperti dimana seseorang sedang mengalami puber pertama atau kedua akan membuat hati dapat melakukan segalanya karena takluk tak berkutik disaat cinta itu muncul. Apalagi puber kedua yang akan menjadi pemicu kontroversi perselingkuhan, ditambah jika pasangan kantor memiliki kelebihan yang tidak dimiliki oleh pasangan di rumah. Perhatikan kembali atas semua ini, kalau bukan iman yang membendung dan mengendalikan nafsu maka tak ada jalan lain bagi hati untuk tertambat di pelabuhan hati sang pengagum. Hal ini tidak saja menimpa segelintir orang, tetapi semua orang mengalami “rasa ini”, kagum pada selain suami atau isteri. Ya Allah berikanlah kepadaku isteri yang shalehah... jadikanlah aku pemuda yang shaleh. Amin.
Wahai saudaraku yang budiman, Allah SWT telah memperingatkan kita untuk senantiasa menjaga hijab antara pria dan wanita, bahkan bagi wanita jika ia pergi keluar rumah harus seizin dari sang suami dan ada seorang muhrim yang mendampinginya. Namun dunia sekarang ini tidak mendukung hal itu seratus persen, maka tidak ada hijab lain yang paling ampuh selain hijab hati diiringi iman, jaga pandangan (yaghuddhuuna min abshaarihim) jaga lisan, ini semua menjadi sesuatu hal yang sangat penting untuk diperhatikan oleh para aktifis dan semua orang yang bekerja di luar rumah.
Jatuh cinta, kita kembali ke konteks ini. Jelaslah bahwa cinta itu adalah fitrah dan suci. Hanya saja yang mengotori cinta itu sendiri adalah setan yang selalu membimbing kita disaat rasa-rasa itu muncul, seperti yang sudah diuraikan di atas. Maka yang menjadi permasalah saat seseorang jatuh cinta bukanlah pada rasa itu, tapi bagaimana kontrol hati dalam menaklukan segala kehendaknya yang terlalu condong kepada nafsu. Karena salah satu cara dari sekian cara sang setan menggoda manusia adalah dengan nafsu. Riset di lapangan setan telah menunjukan bukti, dan hasilnya “positive”. Karena hampir sebagian orang menjadi korbannya. Maka waspadalah dengan ranjau setan ini.
Setiap kita memang diberikan oleh Allah rasa cinta kepada sang wanita. Maka wajar bila manusia jatuh cinta kepadanya. Jika seorang lelaki jatuh cinta kepada seorang wanita, dan wanita itupun menyukai laki-laki itu, maka Islam meberikan pintu untuk menumpahkan rasa itu dengan memasuki gerbang pernikahan. Karena Islam adalah agama yang mudah, seimbang, dan tidak ingin merepotkan pemeluknya selama ia tidak merepotkan dirinya sendiri.

Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu wanita-wanita ... (Q.S. An-Nisa : 14)

Pacaran, boleh gak sih?

Saya sering mendengar istilah “pacaran Islami” atau “pacaran dalam Islam”. Ini menunjukan bahwa hubungan yang dilakukan kepada pasangannya ini masih dalam lingkup agama Islam, tidak diselimuti oleh dosa dan hal-hal yang menyimpang dari syariat. Begitulah ringkasnya. Tapi apakah memang benar demikian adanya? Wallahua`lam.
Banyak orang yang menafsirkan pacaran dengan cinta, atau sebaliknya, cinta dengan pacaran. Kalau saya sendiri ditanya orang apakah cinta itu halal ataukah haram? Maka saya akan menjawab bahwa cinta yang halal itu halal, dan cinta yang haram itu haram. Karena Nabi sendiri menyabdakan bahwa yang halal itu jelas, dan yang haram itu jelas. Sedang antara keduanya terdapat perkara syubhat yang sedikit manusia mengetahuinya. (H.R. Muttafaq `Alaih)
Bagaimanakah cinta yang halal antara seorang pria dan wanita? Ya jelas, jawabannya adalah cinta yang telah diikat dalam satu tali pernikahan yang indah dalam naungan Allah. Disinilah letak peng-ibaahan¬ (pembolehan) bagi seseorang untuk berpacaran. Artinya pacaran antara seorang suami dan istri yang telah terikat dalam tali pernikahan. Diluar dari pada itu tidak ada. Dan itulah yang dimaksud dengan cinta yang haram, sebagiamana yang banyak dilakukan oleh pemuda-pemuda yang tipis iman di zaman facebook-an ini.
Ketika terucap kata “pacaran” di zaman sekarang, penonjolan arti dari kata ini lebih terkesan “menodongkan” pengertiannya kepada hubungan antara seorang pemuda dan pemudi yang tidak terikat dalam tali pernikahan. Dan ini memang nyata di setiap lirikan kita meliriknya. Jadi, kebanyakan pacaran sekarang ini dimaksudkan adalah pacaran karena hubungan cinta dan belum terikat sama sekali oleh tali pernikahan, apalagi pinangan (khitbah).
Nah, berbicara tentang hukum pacaran yang diidentikan dengan cinta sebagaimana yang merebak luas di zaman sekarang ini, saya berani memastikan bahwa hukum pacaran adalah haram, haram sama dengan dosa, dan dosa adalah pasport yang mengantarkan kita ke neraka. Aku berlindung kepada Allah.
Masalah cinta dan pacaran kini merebak menjadi topik pembahasan dimana-mana, lebih dari yang ada, hingga pacaran diracik dengan bumbu indah seolah yang merasakannya adalah hal yang wajar, indah, dan modern. Pastinya tidak kampungan. Pengaruhnya macam-macam, dari mulai driama, sandiwara, cerpen, novel, film (sinetron), majalah, internet, lingkungan, kawan-kawan dekat dll. Lebih-lebih pada usia-usia puber dan memasuki masa baligh, sementara hati mereka masih kosong dan gentayangan dengan iman sebagai pedoman hidup. Akibatnya, kata-kata yang manis mudah masuk ke dalam hati yang kosong. Hingga yang kotor pun terlihat tampak suci dan menyucikan. Kita tak sadar akan itu.
Memang, sangat disayangkan ada sebagian pemuda di sekitar kita yang berbuat demikian dengan penuh keterpedayaan atau malah merasa senang, nikmat, dan puas dengan mencumbu dan merayu, bahkan merasa bangga dengan perbuatannya itu. Menceritakan kepada kawan dekatnya yang satu “otak”. Ia bangga bila dirinya berhasil membujukrayu wanita menjadi pacarnya. Karena itu, nasihat saya kepada akhwat-akhwat muslimah dimanapun anda berada “janganlah kalian terpedaya dengan rayuan gombal. Hendaklah kalian mendengar nasehat orang tua atau wali. Janganlah memasuki kehidupan rumah tangga hanya semata-mata memperturutkan rasa yang bisa-bisa berujung kepada perpecahan. Pertimbangkanlah baik-baik dengan akal dan pikiran yang matang. Semoga Allah melindungi kalian dari tipu muslihat ini dan selalu menguatkan kalain menghadapi arus gelombang kemunfaikan tersebut”. Amin. (Amin dong....)
Oya, hampir lupa. Kita sedang membicarakan Pacaran Islami. Apakah memang benar hal itu dibolehkan dalam Islam? Begini wahai saudaraku, menurut pendapat saya ; pacaran itu adalah penghalusan bahasa dari “zina”, sebagaimana “bunga” adalah penghalusan bahasa dari “riba”. Mengapa saya haluskan kepada zina? Karena efek pacaran sekarang ini tidak hanya mencintai, tapi bisa-bisa sampai berpikir, terbawa dalam lamunan, dan khayalan tentang si wanita tersebut. Hingga tergerak untuk mendekati dan lebih mendekatinya. Sampai-sampai terjadilah zina itu sendiri. Ini yang dikhawatirkan.
Pacaran = zina, zina adalah haram, termasuk yang mendekati kepadanya. Sebagaimana Allah menegaskan dalam Al-Qur`an :
“janganlah kau dekati zina”.
Dalam memahami konteks tekstual secara zahiri dari ayat di atas, kita tidak boleh sembarangan menafsirkannya. Memang, dalam memahami ayat tadi secara redaksi atas apa yang diharamkan disana adalah “mendekati kepada zina”, bukan “zinanya!” yang diharamkan. Saya ulangi, yang diharamkan adalah “mendekati kepada zina”, bukan “berzina”. Tapi, apakah begitu maksud ayat tadi? Berarti berzina tidak haram dong? Bukan. Bukan begitu wahai saudaraku. Kita tidak boleh sembarangan dalam menafsirkan ayat Al-Qur`an semau kita. Tapi harus mengikuti petunjuk-petunjuk nash lain yang menjelaskannya diiringi ilmu alat yang matang. Kata Nabi SAW, ”siapa saja yang menafsirkan Al-Qur`an berdasarkan pemikirannya sendiri, maka tempatnya adalah neraka jahannam”. Na`udzubillah minhaa tsumma na`uudzu minhaa.
Dalam memahami maksud ayat ini kita harus menjalankan aplikasi pendukung Al-Qur`an yang harus kita install terlebih dahulu dalam otak. Software itu bernama Ushul Fiqh, merangkum tentang asal-asal hukum fiqih dengan kaidah-kaidahnya sebagai akar yang akan dikembangkan hukumnya menjadi cabang hingga menjadilah ia pohon yang indah dengan dedaunan yang rimbun. Itulah fungsi software ushul fiqh yang telah dirancang progammer mujtahid mutlaq, Imam Syafi`i Ra.
Dalam salah satu pembahasan ilmu ushul fiqih, ada satu pembahasan mengenai “qiyas aula”. Artinya, menganalogikan satu hukum dengan perkara lain yang lebih besar dari yang ada disertai `illat yang `illatnya menjadi tukang pewajib dengan ketentuan asal, furu`, hukum asal, dan `illat hukum asal. Singkatnya, qiyas aula adalah penganalogian satu masalah kepada masalah lain yang lebih untuk dijadikan hukum yang sama. Kalau begitu jadinya, mendekati kepada zina saja sudah haram. Apalagi berzinanya? Maksudnya, mengqiyaskan hukum mendekati zina kepada berzinanya. Dengan `illat kalau mendekati zina saja jelas haram. Maka, berzinanya pun tentu lebih berat (aula) atas keharamannya. Kesimpulannya, berzina lebih besar tingkatan haram plus dosanya dari pada sekadar mendekati zina pada dasarnya memang sudah berdosa. Begitulah.
Maka jangan Anda katakan dalam memahami ayat itu dengan mengatakan “kan yang diharamin mendekati zina, berarti zinanya gak haramkan?” (huft.... capek deh)
Rekam baik-baik, pacaran mendekati zina = haram.
Meninjau sisi lain atas haramnya pacaran, apakah pacaran di zaman sekarang ini benar-benar sesuai dengan hukum Islam sebagaimana yang dimaksud? Saya rasa Anda lebih memahaminya. Apakah dengan berjalan-jalan ke mall-mall sambil bergandengan tangan, pelukan, cipika-cipiki (cium pipi kanan, cium pipi kiri), takbir (tabrakan bibir), smash (sentuhan mesra), atau entah apalah istilah populer lainnya, itukah maksud pacaran Islami? Oh.... naif sangat.
Saudaraku, jangan jauh-jauh kita berbicara. Dalam Islam, memandang kepada wajah wanita yang bukan mahram saja sudah dosa (walau tanpa syahwat). Sedang bagaimanakah dengan mereka yang lebih dari itu baik yang pacaran atau pun tidak?
Maka, jika Anda tidak tahan atas godaan “jatuh cinta” sedang Anda merasa sanggup untuk menikah, maka menikahlah. Itulah jalan terbaik. Jangan di tunda-tunda. Saya tegaskan sekali lagi, menikahlah..!!! Sebagaimana sabda Nabi “Tiga perkara yang tidak boleh di tunda-tunda, yaitu : shalat apabila sudah tiba waktunya, hutang apabila telah jatuh tempohnya, dan wanita apabila telah datang jodohnya yang sesuai”. Hidrolik ayat ini bukan saja menggerakan wanita, tapi juga pria yang telah merasa sanggup untuk menikah agar segera menikah, berbuat baik janganlah di tunda-tunda (Bimbo). Nah, nikah adalah ibadah, dan ibadah itu baik. Natijahnya, berbuat nikah janganlah di tunda-tunda.
Siapa bilang Rasulullah tidak suka dengan wanita? Bahkan beliau juga bersabda “di antara urusan dunia yang aku dijadikan senang kepadanya ialah wanita dan wangi-wangian”.
Di dalam kitab Az-Zuhd oleh Imam Ahmad, hadits tersebut ada tambahan yang halus, yaitu
“Saya tahan terhadap makan dan minum, tetapi saya tidak tahan terhadap mereka”
Beliau SAW, menganjurkan ummatnya untuk menikah sekiranya telah mampu secara lahir dan batin.
“menikahlah kamu, karena aku ingin mengungguli ummat-ummat lain dengan banyaknya jumlahmu (H.R. Baihaqi dari Abu Umamah)
Sabdanya lagi :
“Wahai para remaja, barang siapa di antara kalian yang sudah mampu kawin, maka hendaklah ia kawin, karena kawin itu lebih menundukan bagi pandangan dan dapat menjaga keturunan.....” (H.R. Bukahri)
Suri tauladan kita mengajarkan bila kita telah jatuh cinta kepada seorang wanita dan mampu untuk melangsungkan hidup bersamanya dalam satu ikatan, maka menikahlah. Tidak ada kamus pacaran dalam Islam. Yang paling mendekati kepada pacaran adalah khitbah (meminang), dan konsep ini diajarkan dalam Islam dalam ruang lingkup tertentu.
Jadi jelaslah wahai saudaraku yang budiman bahwa pacaran di zaman sekarang ini hukumnya adalah haram dan berdosa bagi pelakunya. Hari ini Anda semakin dewasa, semoga pikiran Anda benar-benar matang mempertimbangkan segalanya. Sekali lagi saya sitir bahwa “pacaran” adalah penghalusan bahasa dari “zina”, ketika diucapkan pacaran, maka maknanya berarti “zina”. Kalau begitu apakah ada istilah “zina Islami” ......?????????? (huh....... capek deh).
Mungkin hati Anda berkata “Saya belum merasa mantap untuk melangsungkan tali pernikahan karena saya sedang dalam merentaskan masa pendidikan di bangku kuliah atau sekolah, sedangkan gelombang radar cinta yang menggema di hati ini begitu hebat dari waktu ke waktunya. Saya juga tidak mau terjebak dalam lingkaran dosa jika mengikuti kehendak itu. Bagaimanakah yang harus saya lakukan?”
Ok, kita bahas di judul selanjutnya yaitu :

Trip dan Trik Mengatasinya

cinta begitu indah adanya
saat semua orang mempertanyakan zatnya
justru aku yang terlarut dalamnya
saat semua bertanya tentangnya
justru aku yang merasakannya

Saat dimana perasaan “itu” datang menemui kita maka :
1. Janganlah mengekspresikan rasa yang muncul itu dengan perasaan dan pemikiran kita, apalagi dengan sikap dan prilaku kita.
2. Sembunyikanlah perasaan tersebut, cukup Allahlah yang mengetahuinya, agar tidak mengganggu orang lain dan mempermalukan diri sendiri serta keluarga.
3. Berlindunglah kepada-Nya agar jangan sampai tergoda.
4. Kurangi “interaksi” dengan sang pengaggum, jika perlu hindarilah dia dengan maksud “menjaga diri dari yang diharamkan Allah”. Bukan untuk membencinya.
5. Perbanyak shalat malam, dhuha, dan shaum sunnah.
6. Buatlah diri kita bener-bener sibuk sehngga perasaan dan pikiran kita agar tidak tertambat kepada sang pengagum.
7. Bermuhasabahcintalah kepada Allah, dan serahkan semua rasa ini pada-Nya. Karena Allah lah Yang Menjadikan rasa ini muncul. Jangan serahkan pada manusia yang tak ada daya apa-apa.
8. Katakan pada hati Anda bahwa dia adalah seseorang yang luar biasa, sedang aku hanyalah lalat hijau yang menjijikan siapa saja yang aku dekati. Siapalah dia untukku? Dia tak pantas bagiku.
9. Bohongilah perasaan Anda sendiri.
10. Bagi Anda yang sudah menikah : ingatlah jika hal ini terjadi pada pasangan Anda, apa yang Anda rasakan ketika itu? (poligami, mau emang? Hehe...)
11. Khususnya bagi Anda yang beristeri : berolahragalah secara teratur agar energi Anda tersalurkan dengan baik.
12. Ingatlah azhab Allah.
13. Pikirkan kembali jika aku mengikuti jejak cinta ini, pasti aku akan sengsara. Pulsa habis sms-in dia terus sedang keuangan pas-pasan, waktu belajar hilang karena pikiran melayang mikirin dia yang seharusnya ku pakai untuk belajar atau membaca Al-Qur`an. Semua hancur gara-gara mikirin dia.
14. Malulah sama teman kita yang selalu jaim (jaga iman and image), masa kita gak bisa kaya dia?
15. Selalu ingatlah kepada Allah. Dan yakinlah bahwa kelak nantinya Allah akan memberikan cinta yang lebih indah dari yang kita harapkan sekarang. Jadi tinggalkanlah cinta itu saat kau bersujud. Lepaskan, zerokan, dan tata kembali hati Anda seperti sebelumnya.
16. Jauhilah sesuatu yang dapat mengingati anda kepada wanita. Kalau selama ini Anda terlalu mencintai musik-musik band yang sifatnya sealu memuja dan memuji wanita, dari mulai menerbitkan cinta, mengejar cinta, mendapatkan cinta, merasakan cinta, menikmati puncaknya cinta, merentas kerapuhan cinta, hingga berujung kepada meninggalkan cinta itu sendiri. Iyakan? Nah sekarang beralihlah ke lagu nasyid yang sifatnya mengigatkan Anda saat perasaan itu menjerumuskan Anda, serta memback up kembali kepada Allah. Murattal Al-Qur`an lebih indah di dengarkan. Orang bilang kalau baca Qur`an hidup jadi tenang (JV).

Saatnya Muhasabah Cinta

Pikirkanlah, bagaimana bisa .. begitu banyak ayat Al-Qur`an yang telah kita hafal, tetapi tidak satupun bisa dijadikan penawar (syifa) bagi hati yang sedang didilemakan oleh gundah gulana ditempa perasaan terhadap orang yang bukan selayaknya?
Bagaimana mungkin bibir ini sudah banjir kebasahan dengan dzikir untuk mengingat Allah, tetapi tidak bisa menjadi terapi bagi lisan dan hati yang terus menerus menuyebutkan dan mengaggung sang pengaggum?
Say NO to nafsu, ikrarkan dan nyatakan mulai detik ini sampai selama-selamanya bahwa setan adalah musuk utama kita yang paling nyata. Seperti Nabi Ibarahim AS menyatakan itu di padang pasir pada saat setan menggodanya untuk berpaling dari perintah Allah
Bagaimana mungkin Allah bisa haru pada hambanya saat mendengar doa kita sedangkan hati kita ini kotor?
Bagaimana mungkin generasi cita-cita luhur pengemban amanah akan terhantar dari tangan kita jika penuh dengan lumpur dosa?
Sekali lagi katkanlah TIDAK pada hawa nafsu, pada setan LA (la`natullah `alaih)
Janganlah mengikuti langkah-langkah setan dan berbohonglah pada perasaanmu sendiri, berbohonglah pada hawa nafsu yang akan membuatmu celaka.
Dan terakhir :
Wahai daku, bangunlah dongakkan kepalamu
Katakan dari hatimu ke hatimu
Lihatlah matahari menaik dan menyelam dari lensa laut
Bintang mengintai dan membintik sang surya
Tataplah duniaku, semua mengeja kepadaku
Merona-rona dengan noktah instrumentalia angin

Ya Allah...
Saat mataku membendung
Sesuatu

Sekarang palingkan mataku kebawah
Perhatikan hijaunya emas yang membiru diatas
Coba pikirkan bagaimana angin merayu tepi awan
Membidik anak panah di muara atas
Layung nan kuning menjelita mengungkap batin

Fa Yaa... Rabb
Kenapa pipiku basah
2 tetes

Sekarang bukalah dan rekam dengan seksama
Gemuruh suara dunia di dua alam, putih-hitam
Anak Adam bermain api dan menari dibawah samudra
Savana menghempas berdesir lesuh dengan sinarMu
Cukup ... sekarang putar di media batinmu

Dan . . .

Yaa Huu . . .
Ku tutup mata
Ku buka batin

Api tanpa sebab menjalar di ruh jiwaku
Semuanya menyampaikan sinyal-sinyal sang khaliq
Menafsirkan keberanian dan menafikan diri
Memancar-mancar kilau gemilau gemerlapan
Yang menyebrang batas setapak-setapak

Dalam penangkapan yang culas
Berulang kali dimana saja
Ada gelas putih yang bening mengkilau
110 lebih hariku menangis bersungkur

Bismillah ...
Sekarang bukan
Untuk menangis, tapi ....

Semua kutepis diatas permadani kuning seraya bersimpuh
Menengadahkan tangan saat kelam menyelimuti pekat
Bersuci dan beralaskan mushaf merah yang suci
Walau Langit pucat menatapku sambil tersenyum aneh
Sekali lagi ku tarik nafas, ku hela, dan...
Ku dengar serangga malam bernyanyi
Suaranya menggema memecah kesunyian malam

Subhanallah .....
Alhamdulillah ....
Allahu Akbar .....

Kali ini bukan bermain dengan mantra suci
Mendesahkan suara bernafaskan dari kalbu
Ku hela nafas. Ku selami lagi sambil membaca hati
Yang kusam dengan 2 titik noda
Mulutku mengurai kalimat diatas milyaran harga

Subhanallah ... Walhamdulillah ...
Wa laa Ilaaha Illalah ....
Huwallahu Akbar

Ku urai hati dengan mendaur ulang jiwa
Alangkah kecil bila Jibril menampakan wujudnya
Yaa muqallibal quluub. Pandanglah hatiku
Duniaku sudah hilang dari padang yang mencari
Siapalah aku jika kau buka hijabku
Aku malu pada Iblis yang menggodaku
Kiranya ini bukan tirani palsu
Kau muliakanku dan aku khianati-Mu

Semoga engkau membaca hatiku dan mencetaknya
Dengan harapan sebagai sang fitrah berakal
Kelak menanti dan menyambutmu di alam itu
Rabbij `alni muqiimas shalaati wan min dzurriyyati

End ini puisi favorite sang pecinta sejati........
Cinta....
Tuhan…….
Saat aku menyukai seseorang teman
Ingatkanlah aku akan ada sebuah akhir
Sehingga aku tetap bersama yang tak berakhir

Tuhan….
Ketika aku merindukan seorang kekasih
Rindukan aku kepada yang rindu cinta sejatiMu

Tuhan….
Jika kembali mencintai seseorang
Teruskan aku dengan orang yang mencintaiMu
Agar bertambah kuat cintaku padaMu

Tuhan….
Ketika aku sedang jatuh cinta
Agar tak melebihi cintaku padaMu

Tuhan Ketika aku berucap aku cinta padaMu
Biarlah kukatakan kepada yang hatinya terpaut padaMu
Agar aku tak jatuh cinta
Dalam cinta yang bukan karenaMu

Sebagaimana orang bijak berucap
Mencintai seseorang bukan apa-apa
Dicintai seseorang adalah sesuatu
Dicintai oleh orang yang kau cinta
Sangatlah berarti

Tapi……..
Dicintai oleh seorang pecintaMu
Adalah segalanya……….

Fikri Habibullah Muharram
ikhie_haem@yahoo.co.id

PRIA TERTAWA MELIHAT WANITA BERPAKAIAN KETAT

Sandi kehidupan telah memberikan kepada kita satu kode corak kehidupan baru yang telah dibudidayakan dengan baik, tampak di depan mata bagai lembayung senja bersama hangatnya sinar kuning yang indah terlukis di depan mata, padahal itu hanyalah fatamorgana yang jelas-jelas indah terlihat dari jauh dan nihil hasilnya ketika kita mendekatinya. Apalagi Anda yang hidup di abad 21 ini, paling tidak pernah terlihat atau bahkan melihat wanita-wanita yang suka memakai pakaian ketat dengan berbaga macam model warna dan gaya yang mereka suka. Sampai-sampai mata yang sedang kehausan menjadi terangsang gara-gara kekuatan magnit yang sangat dahsyat dan kuat bagi pria-pria bermata telanjang yang melihatnya.
Yang ingin saya tanyakan kepada Anda semua, sebenarnya apa alasan sebagian wanita sangat suka menampakkan kemolekan tubuhnya dengan memakai pakaian yang ketat dan super ketat? Apakah misteri dibalik semua ini? Bagaimanakah kata hati pria untuk mereka? Dan tentunya, bagaimana Islam tampil menghadapi mereka?
Mari kita ikuti jalan cerita ini sampai habis.

Jawaban yang saya temukan yang sifatnya “taqriiban lil `uruf wal haqq” adalah :
1.Cari perhatian
2.Supaya cepat laku
3.Ingin terlihat cantik dan seksi di mata laki-laki
4.Ingin di puji atau di rayu (dikagumi)
5.Pamer
6.INGIN CEPAT MASUK NERAKA

Semua jawaban yang anda baca barusan adalah suara polling jawaban dari kaum pria yang memberikan penilaian terhadap wanita yang memakai pakaian serba ketat. Sebelumnya, perlu juga untuk digaris bawahi, bagi wanita, bahwa kaum lelaki bisa tertawa apabila sampai tahu keenam alasan tersebut ternyata adalah memang tujuan untuk memakai pakaian ketatnya itu, mengapa demikian? Karena lelaki akan berpikir latar belakang dari semua itu.

Dan sekarang mari sama-sama kita kaji ke-enam jawaban dengan polos.

1. Cari Perhatian
Cari perhatian atau sering disingkat dengan caper adalah suatu karateristik anak muda yang memang termasuk hal yang bolehlah dianggap wajar menyangkut dengan masa pubertas mereka. Tapi, kadangkala hal yang wajar itu bisa berubah menjadi kurang ajar jika salah mempergunakannya. Apalagi tipis iman, hingga jelas setanlah yang menjadi pembimbingnya. Termasuk dalam memakai pakaian yang serba ketat dengan tujuan cari perhatian ini.
Wahai wanita, lelaki tertawa apabila sampai tahu kalau memang maksud dia memakai pakaian ketat ini adalah untuk mencari perhatian. Kenapa bisa demikian? Ya logisnya memang harus ketawa walaupun hanya gumaman dalam hati, karena sang pria berpikir toh sayang sekali wanita ini tidak laku-laku sampai harus menarik perhatian lelaki dengan cara membungkus dirinya dengan pakaiannya yang ketat meleket kuat itu. Pun seandainya memang dia berhasil mencari perhatian dengan keketatannya itu, maka lelaki akan tertawa lagi karena dia adalah wanita yang gatel dan kegatelan, tidak cukup satu lelaki digaruk dengan kegatalnnya itu, tapi harus puluhan lelaki menggaruk gatal si wanita ketat itu. Dan jika sampai kaum lelaki mengatehaui bahwa tujuan dia memakai pakaian ketat adalah untuk mencari perhatian, kami yakin bahwa memang wanita ini langsung merasa malu. Apalagi sampai ditegur terang-terangan di depan orang. Hehe.... dasar cewek gatel... pengennya di garuk aja, makanya mandi neng, jangan jadi wc umum, siapa aja boleh masuk...!! yang masuknya juga lelaki kebelet.....! gitu deh.
Kita kaji lagi, mencari perhatian. Ya, alasan nomor satu ini bisa kita singkap latar belakangnya. Kenapa mencari perhatian? Karena kurang diperhatikan oleh lelaki, makanya berani menjual diri untuk mencari perhatian kepada siapapaun yang ingin memperhatikannya. Begitulah kasarnya. Melihat wanita sekarang yang suka menampilkan keketatan tubuhnya dengan segala perhiasan kekayaan yang terkesan dipaksa-paksa dengan embel-embel yang sepintas kelihatan wah, ini emang cewek yang tajir (tajirah). Bawa tas mewah, sepatunya mentereng, bedaknya foul face, lipstiknya tebal memerahi bibir yang gincu tak karuan, dan lenggak-lenggoknya itu duh......... amboy (innalillahi – penulis). Maka para pemandang sejati itu akan berpikir bahwa wanita berpakaian ketat ini benar-benar anak orang kaya. Syukur deh bila memang dia orang kaya. Tapi, andaikata ini cewek adalah cewek miskin yang tidak tahu dengan kemiskinannya, pergi ke mall atau swalayan-swalayan mewah bak laga orang kaya, padahal ia tidak punya apa-apa. Bagiamana jadinya nih? Oh Tuhan tolonglah aku (Derbi Romero).
Maaf, penulis bukan bermaksud kasar. Ini hanyalah kata hati kaum pria yang bisa jadi benar dan salah. Semoga bisa dijadikan pelajaran sebelum berketat diri. Malu dan malu. Toh jika pun Anda sendiri ingin menafikan kata-kata dalam tulisan ini, boleh-boleh saja. Tapi Anda tidak akan bisa melihat kata hati laki-laki lain di hatinya masing-masing. Bisa saja benar jadinya. Bagaimana sobat?

2. Supaya Cepet Laku
Jika alasan ini yang dijadikan `illat dalam megambil sikap ketat berpakaian, haha..... tertawalah wahai lelaki, kenapa? Ya tentu alasannya karena cuma diriku yang tak laku-laku (Wali). Jika Denni dalam klip video Cari Jodoh, Wali ; menyerukan kepada Ibu-Ibu dan Bapak-Bapak yang punya anak supaya mau menjodohkan dengannya, mungkin ini lebih baik dan dianggap terpandang dari pada harus mengkomersilkan kemolekan tubuhnya kepada tukang ojek atau lelaki lain yang melihatnya di jalan-jalan kota, perapatan, terminal, statsiun, swalayan dsb dengan tujuan supaya sedikit tidaknya kaum lelaki itu mau meanyapanya “neng.... mau kemana, abang anter yuk....!!”. Syukur-syukur deh kalau memang motornya di atas 15 jutaan. Namun bagaimanakah jadinya bila matrenya beraksi, ternyata itu adalah motor bodong mati pajak yang kebetulan sedang dipinjam dari temannya. Oh tidak.....!! kasihan sekali nasib wanita ketat ini. Kami pikir dia ini orang kaya yang punya segalanya, mungkin berjuta lelaki telah antri menunggunya, smsnya penuh dengan kata “cayang” dari cowok-cowok yang tertarik padanya. Tapi ternyata oh ternyata begitulah jadinya. dia Cuma wanita yang gak laku-laku toh.... Oh Tuhan, inikah cobaan (Wali).
Supaya cepat laku, rekam baik-baik di harddsik otakmu. Secara naluri memang malu menjadi seorang wanita yang tidak laku-laku, apalagi yang tidak kenal agama. Dan alangkah lebih malu lagi jika lelaki itu tahu bahwa tujuan Anda memakai pakaian ketat adalah untuk jadi wanita yang laku karena sebelumnya tidak laku. Yang parahnya lagi, berani banget jual badan plus dosa secara gratis tanpa komando obral harga pandangan. Cukup disini saya putuskan...! dan putar kembali rekaman di otak Anda sebelumnya. Jangan berpikir lebih panjang lagi melihat nasib wanita yang sudah kadaluarsa ini. Gak laku dan ketahuan ketidaklakukannya itu. Cukup kalimat itu berekspresi menghiasi warna palsu mereka, dan bagaimana pendapat Anda? Coba hayati kembali yaa ayyuhallatii azharna ajsaamahunna.

3. Ingin Terlihat Cantik dan Seksi di Mata Pria
Alasan ini memang boleh dibilang mendukung. Penulis juga tidak bisa menafikannya jika memang benar Anda mempunyai postur tubuh yang Mungkin benar demikian adanya. Apalagi dilapisi oleh bungkusan ketat yang mewarnai segala lekuk tubuh Anda – Maaf, bukan bermaksud mengumbar syahwati -. Anda ; yang pro dengan ketat, boleh menang dulu, karena tulisan saya ini belum mengundang Islam memainkan suaranya dalam satu sub ini, ingin Terlihat Cantik dan Seksi di Mata Pria. Sekali lagi, Anda boleh menang kalau memang sefakta dengan tujuan Anda ini.
Tapi, (kecewa yah...!) dibalik semua itu, penulis rasa ada baiknya bila Anda berkaca dulu dengan mantap dan tanyakan pada diri Anda sendiri apakah memang benar Anda adalah orang yang cantik di mata pria? Ingin menebar pesona kecantikan dengan mata-mata yang bersahabat pada Anda? Jika memang ia, buktikan dan cobalah keluar. Tanyakan kepada mereka jika Anda berani. Tapi, seandainya bukan demikian adanya, hehe...... ada peluang lagi bagi pria untuk melebarkan bibir dengan kelesungan pipi plus menggaungkan nada macan alias ketawa habis-habisan. Kwkwkwk.....!
Bagi sebagian kaum lelaki, asal-usul wanita cantik secara hasrat transparan – bukan karena syahwati – sangatlah nampak diberbagai macam keadaan. Yelnya singkat sekali, tapi tepat sasaran, sekali cantik tetap cantik, walaupun habis bangun tidur berkecimpuh debu-debu lengket di mata. Akan tetapi wanita yang jelek ya tetap saja kelihatan jelek, walaupun kinclong bedak meratai wajah. Dan, Anda termasuk golongan mana wahai wanita?
Afwan jiddan, khususnya bagi akhwat sejati yang memperjuangkan ke-`izzahan dan kesucian diri ketika membaca tulisan ini. Bukanlah niat saya untuk mencantikkan yang cantik dan menjelekkan yang jelek. Bukan. Bukan begitu maksud saya. Lontaran kalimat tadi semata-mata adalah karena tujuan yang terhijab, dan Ukhti tidak patut menjawab dalam hati atas lecutan pertanyaan yang menukik tajam ini. Karena bukan Ukhti yang saya maksudkan sebagai lawan interaksi. Tapi, ibrahnya bisa juga diambil kan...?
Ok, kita kembali lagi ke konteks ini, ingin terlihat cantik dan seksi di mata pria. Boleh. Apalagi memang pria yang mata kranjang.
Saya ingin kasih sebuah pertanyaan, tapi mohon dijawab dengan jujur dalam hati Anda. Sebenarnya wahai saudari yang berbungkus, seberapa jauh Anda mampu mempertahankan kecantikan yang Anda jadikan senjata untuk berpakaian ketat ini? Saya justru malah khawatir bila suatu saat Allah menimpakan musibah kepada Anda atas apa yang tidak Anda sukai dan bertentangan antara visi dan misi dalam berketat-ketat ini. Ya, mudah saja bagi Allah untuk menjadikan segalanya berubah. Allah Maha Kuasa dalam membolak-balikkan sesuatu. Contoh, jika selama ini Anda selalu memamerkan postur tubuh yang ketat disertai kecantikan di wajah, apa jadinya bila besok atau lusa ketika Anda berjalan di pinggir jalan kota, tiba-tiba ada mobil dengan kecepatan tinggi yang kehilangan kendali lantas menabrak Anda dari belakang? Sehingga Anda pun terpental jatuh dan terkapar tanpa daya (laa hawla), dibawalah Anda ke puskesmas terdekat. Setelah beberapa hari menjalani perawatan ternyata kaki Anda lumpuh dan muka Anda harus dibalut perban karena besot akbiat krikil-krikil tajam menghantam tubuh Anda saat terpental ditabrak mobil dari belakang tadi. Ya, walaupun ini bukan kesalahan Anda, tapi salah sopir itu yang tidak hati-hati dalam mengemudi. Ini hanya contoh saja.
Ya begitulah keadaan Anda sekarang. Telah berubah. Kecantikan yang sebelumnya Anda puja-puja dan Anda banggakan itu, kini hanya menjadi lecutan kenangan yang menggores di hati. Cantik yang pincang kelindes ban mobil. Saya sudah begini, ya mau gimana lagi..?? Masihkah Anda mau memperagungkan kecantikan itu dengan figura keketatan dalam berpakaian.
Anda boleh saja mendebat contoh saya yang sebenarnya Anda pun tahu bahwa hanya fiktif belaka. Tapi, toh Anda sendiri tidak akan mampu mempertahankan kecantikan itu selamanya bukan?. Ya iya lah...! cepat atau lambat pasti akan pudar jua. Dan badan yang seksi itu, nantinya hanya menjadi saksi dosa ketika jadi nenek. Dulu cantik dan seksi, sekarang? Punya anak satu saja rasanya sudah mengurangi dua puluh persen dari kejelitaan Anda sebelumnya. Dan jika tetap dipertahankan juga, mungkin Anda akan menjadi ibu-ibu ketat, atau lebih dari itu, nenek ketat yang tidak tahu dengan keketatannya.
Allah Maha Kuasa atas segala-galanya. Termasuk Kuasa Allah Ta`ala untuk memberikan penyakit yang sewaktu-waktu bisa menampar kecantikan Anda yang selalu dipertontonkan kepada orang banyak. Ditambah pakaian yang ketat itu. Benar-benar, hanya wanita shalehah saja yang auranya tetap bersinar dibagaimanapun keadaannya.
Ketahuilah. Cantik itu relatif dan sifatnya sementara. Bisa saja si A bilang Anda bidadari surga, tapi si B malah mencap Anda seperti bidadari kali Sungai Ciliwung. Lantas, masih maukah menjadikan cantik dan seksi sebagai mazhab untuk beramaliah atas keketatan pakaian yang Anda jadikan rumus canggih itu?
Allah Maha Kaya atas membolak-balikkan sesuatu dari yang diinginkan manusia. Apalagi yang Dia benci. Semoga kita yang beriman tidak termasuk yang demikian. Amin,

4. Ingin Dipuji atau dirayu (dikagumi)
Subhanallah, Maha Suci Allah yang hanya kepada-Nya kembali segala pujian. Sekarang kita buka satu sub baru lagi, nomor empat, yaitu alasan wanita berpakaian ketat adalah ingin dipuji atau dirayu. Tapi, tunggu dulu sobat, kalau melihat sub nomor empat ini kira-kira sesuai gak dengan istilah “jablay” ; jarang dibelay”? Ya sih, memang agak jauh dari makna. Namun demikian, ada nisbat wajah serupanya juga lho!. Kalau wanita jablay mungkin julukan untuk wanita jarang dibelai-belai. Begitu kata lagu Jablay. Tapi kalau satu wanita yang berpakaian ketat ini beda, dia ingin dipuja atau dirayu. Kenapa yah ingin di puja atau dirayu? Ya .. karena tak pernah ada yang rayu. Duh, tertawa lagi deh, sayang yah wanita ini tidak ada yang pernah rayu dan memujinya. Yang parahnya, tidak tahu malu. Kalau sampai berketat diri lantas tak kunjung datang itu pujian, bagaimana jadinya dengan si ketat itu? Yang ada malah Bala fawqal bala. bencana di atas bencana.
Di mata kaum adam, memang wanita ada yang cantik, biasa saja, bahkan tidak cantik. Ini pandangan polos secara kasat mata, tanpa mengundang kasat hati. Kalau yang cantik atau biasa saja, ya mungkin boleh sedikit dibela dengan berpakaian ketat itu. Artinya, ada sedikit peluang untuk memenuhi harapannya untuk menjadikan dirinya itu wanita terpuji karena kecantikannya. Tapi bagaimana dengan yang satu lagi,? Si cantik yang tidak mengaca dengan kecantikannya.
Kalau boleh lelaki berandai-andai, bayangkanlah bila seandainya lelaki melihat wanita pesolek berbedak, berlipstik, ber-tas hitam kulit yang cantik dari luar dan sudah nyoplok benangnya di dalam, pendek, hitam, garang, sangar, lantas mejeng ke luar kota dengan perhiasan yang dipaksa-paksa, dan tas hitam itupun seklias cantik terlihat dari luar dengan isi kosong dari dalam, hp pun nyaris sama keluaran Bung Karno, dan ah.... gak mau bayangin lagi. Gimana tuh jadinya sobat?
Untuk mu wahai wanita yang ingin berketat diri dengan tujuan ingin dipuji atau dirayu, sebaiknya mengaca lagi dengan naluri Anda. Pantaskah saya begini? Apa lelaki tertarik dengan saya? Ada yang mau dengan saya? Ngaca, dan ngacalah dengan cermin hati. Karena itu yang paling jujur. Dan bagi kaum lelaki yang selalu menjaga kesucian diri dan pandangan, sekali-kali tidak akan pernah tergiur dengan dunia seperti itu. Karena mereka sadar bahwa itu hanyalah jelmaan setan manusia belaka. Ya, manusia berbentuk setan. Begitu tepatnya. Setan yang menjanjikan kefakiran setelah nafsu tersalurkan. Dan siapakah yang mau diajak setan masuk ke neraka walau Cuma sehari? Na`udzubillah.

5. Pamer
Ini alasan kelima, pamer. Ingin menampakkan bahwa dia adalah wanita yang cantik dan seksi dengan perhiasan-perhiasan yang ada. Wanita yang suka pamer itu tidak semuanya disukai lelaki lho..! Bahkan ada yang benci. Sampai-sampai putus hubungan ketika dia tahu bahwa wanita yang selama ini didekatinya adalah tukang pamer. Sok, and nora. Begitulah akuratnya.
Wanita yang mengenakan kostum ketat dengan tujuan memamerkan karunia Allah yang tidak sepatutnya untuk diperjualbelikan dengan gratis itu adalah wanita yang murahan. Murahan, ya memang murahan.
Apakah kalian pernah melihat permata indah dan berharga di mata siapapun yang berceceran di tengah jalan? Tidak, tidak akan ada. Permata yang indah, cantik, pualam, pasti disimpan baik-baik di dalam peti dan diletakkan di dalam lemari. Kata pemiliknya, enak aja, wong barang mahal di jual-jual. Pasti aku jaga baik-baik. Begitulah contohnya wanita ketat plus pamer kemolekan tubuhnya. Harganya menjadi murah. Semua orang tidak perlu susah menikmati keindahannya, toh sudah dipamerkan, gratis lagi. Gratis itu murah, bahkan tidak ada harga sama sekali. Wanita murahan. Bebas, siapapun yang mau boleh menikmati pemandangan ini dengan bebas. Tak kenal suami saja. Tukang becak pun sederajat.
Kalau boleh saya mellirik dengan lirik Emang Dasar – Wali, rasanya tepat. Eh dasar kamu . . . . . !
Untuk yang kesekian laginya aku berkata kepada Anda, bercerminlah dengan cermin dan hati...!! apakah memang saya layak untuk dinikmati lelaki di luar sana? Apa kata hati mereka kalau saya begini? Apa mereka akan mengatakan kepada saya wanita murahan? Apa keindahan saya tidak lebih indah dari orang lain yang tidak tampil ketat dan mungkin lebih dari saya, tapi juga tidak ketat, bahkan cantik.
Wahai saudari ku. Saya belum mengundang suara Islam membantah hal ini. Tunggu di rangkaian kata selanjutnya. Sampai sini Anda masih belum jera? Lanjutkan.......!

6. Ingin Cepat Masuk Nereka
Inilah argument tidak terbantahkan, pasti, nyata, dan bakal terjadi. Ya, ingin cepat masuk neraka. Alasan ini yang saya tunggu-tunggu. Saatnya agamaku Islam yang mulia memberikan suara kepada Anda yang masih saja suka mempertontonkan kemolekan tubuh yang belum tentu indah itu dihadapan umum. Bolehkan saya mengundang Islam disini? Jangan takut, sebagaimana Anda berani berketat diri. Dan Ini juga termasuk alasan Anda yang mau memakai pakaian ketat kan? Jikapun Anda katakan “ini bukan alasan saya. Kok” Ya, mau tidak mau Anda juga harus terima. Berani berbuat juga harus berani tanggung jawab. Anda bukan wanita pengecut dan pecundang kan?
Ketahuilah wahai saudariku. Di neraka nanti, akan ada wanita-wanita yang disiksa dan ditusuk kemaluannya sampai tembus ke belakang. Karena kebanyakan dari mereka juga suka mempertontonkan setan di auratnya. Nau`dzubillah.
Dan agar sedikit Anda ketahui, memang kebanyakan penghuni neraka itu adalah kaum wanita lho...!! Ada banyak versi azhab yang telah dikisahkan Nabi Muhammad ketika beliau Isra dan Mi`raj tentang wanita, seperti ada yang digantung rambutnya dan dibakar dengan api sekujur tubuhnya, lalau mati dan dihidupkan kembali, begitu seterusnya. Itu adalah dosa wanita yang selalu menampakan auratnya.
Bahkan, dalam suatu hadits juga menerangkan bahwa wanita yang suka berpakaian ketat dengan gaya lenggak-lenggok supaya dikagumi oleh orang lain sudah di cap ahli neraka. Dia tidak akan masuk surga. Jangankan masuk surga, mencium baunya saja tidak. Huft.... capek deh sudah jalan bertahun-tahun jatuh juga ke neraka. Na`udzubillah minhaa tsumma na`uudzubillah.
Mau tahu lagi versi azhab wanita-wanita di neraka? Boleh, ada juga wanita yang digantung payudaranya hingga melebar berbaur nanah yang bau busuknya cukup menyedihkan, ini adalah wanita yang tidak mau menyusui anaknya. Selain itu ada juga wanita yang ditusuk kemaluannya dengan besi raksasa yang luar biasa panasnya. Ditusuknya oleh Malaikat yang garang tanpa belas kasihan hingga tembus melewati batas dengan kengerian yang dahsyat, hancur, lebur, jeritan tak berguna menganung diiringi kobaran api yang makin menjadi-jadi. Semakin banyak manusia yang jatuh, semakin hebat api itu berkobar (Bahan bakar neraka itu manusia dan batu), disela-sela itu, api neraka juga selalu mengiringi kesusahan di atas kesusahan dari penderitaan mereka di neraka akibat ulahnya sendiri yang ia perbuat di dunia. Itulah sejatinya kesengsaraan yang tiada tara wahai saudariku.
Mungkin Anda bertanya, apa tidak mati sekali kena tamparan siksa, kok di siksa lagi? Ngapain siksa orang sudah mati? Hoh, tidak wahai saudariku. Mati hanya di dunia, hanya sekali, hanya itu, tidak lebih. Di akhirat sudah tidak ada lagi kematian, karena kematian sudah dimatikan untuk selamanya. Maka pada saat itu, kekekalan dalam pesona kebahagiaan di atas kebahagiaan itupun selalu dirasakan oleh penghuni surga. Mereka tidak mati di surga dengan kelezatan nikmat yang Oh Subhnallah. Itulah balasan mereka yang beriman di dunia. Lain sisi, kesengsaraan di atas kesengsaraan diirngi penyesalan yang sudah tidak berguna lagi saat itu telah terikrarkan. Ya, apes di neraka. Tidak seperti menyesal di dunia yang mungkin ada sedikit harapan untuk bangkit dan kembali dari keterpurukan itu. Tapi tidak untuk neraka. Disitulah penyesalan yang paling tidak berguna. Kenapa kita berani menantang neraka sewaktu di dunia? Ya begitulah jawaban atas penyesalan itu. Tantangan neraka sewaktu di dunia sudah di jawab di neraka ketika merasakannya. Sungguh tidak berguna. Kita berlindung pada Allah dari pedihnya siksa api neraka. Semoga kita yang muslim senantiasa dilindungi oleh Allah dari siksa api neraka itu. Amin.
Oya, jika Anda bertanya bagaimana sih ihwal gambaran api neraka itu? Begini, pernah suatu saat ketika Jibril mendatangi Nabi Muhammad SAW lantas Beliau bertanya pada Jibril, “Hai Jibril”, kata Baginda, “Jelaskan kepadaku tentang sifat-sifat neraka Jahannam!” Jibril pun menjawab “Bahwasannya Allah SWT menjadikan neraka dan mengobarkannya selama 1000 tahun, hingga merah membara, kemudian disambung lagi selama 1000 tahun, hingga memutih, dan di sambung lagi 1000 tahun, hingga menghitam bagai gelapnya pekat malam, berkobar terus tak kenal padam, apa lagi membaranya terus menerus” Na`udzubillah. Bukankah api yang berwarna hitam itu paling panas?
Oya, ada sedikit catatan besar – bukan kecil untuk masalah ini –, bahwa, satu hari di akhirat lamanya seperti 1000 tahun di dunia. Jika demikian, berapakah lamanya 1000 tahun di akhirat untuk membakar dan mengobarkan neraka jika dinisbah dengan limit waktu dunia? Oh....... bergetar aku membayangkannya. Kalau Anda mau mengkalkulasi dan mengaplikasikan kembali, seseorang yang berbuat dosa sehari ketika di dunia, maka dia juga akan disiksa sehari ketika di akhirat nanti. Dan lamanya satu hari di akhirat itu seperti 1000 tahun lamanya di dunia. Kalau wanita berpakaian ketat yang hampir setiap harinya melakukan dosa, apa gak puas menikmati neraka nantinya..? Oh Tuham, lindungilah kami dari siksa api neraka itu.
Astaghfirullah, rabbal baraayaa
Astaghfirullah minal khataayaa.
Saudaraku. Jika sampai pembahasan ini Anda bertanya, “sebenarnya bagaimana sich hukum seorang wanita yang memakai pakaian ketat? Halal atau haram? Saya melihat banyak teman-teman saya yang suka berpakaian ketat, seperti rok mini dan lepis ketat, bahkan guru-guru saya di sekolah pun ada yang macam rupa seprti itu? Mereka kok biasa-biasa aja kelihatannya. Gak takut apa-apa. Bagaimana tuh?” Ok...! saya akan jelaskan jawaban ini berdasarkan syara`, tentu dengan segala keterbatasan yang ada. Karena ku bukan lelaki yang turun dari surga (Edcoustic).
Sebelumnya, saya mohon kepada Anda untuk tidak melirik kepada mereka yang bertaraf dibawah Anda. Artinya, Anda jangan melihat kebawah dalam hal ini dengan mengatakan, “ah kalau begitu jadinya, temen saya lebih parah lagi pakaiannya, saya mah masih mending kaya gini” Yang seperti ini, jangan dikeluarkan. Lihatlah kepada wanita muslimah yang baik-baik dalam berpakaian dan yang benar-benar baik. Kesitulah Anda bercermin. Nampaknya, sampai disini jawabannya sudah mulai terbuka.
Baiklah, saya akan coba menguraikannya.
Sebenarnya sangat disayangkan jika masih ada pertanyaan yang semacam itu tertuju dari mulut-mulut wanita yang beragama Islam. padahal, hukum mengenai masalah ini sangat jelas dan gamblang. Kasarnya, sering disinggung di setiap tempat pengajian atau ceramah-ceramah agama. Lantas, kok masih ada saja yang belum tahu? Ya syukur kalau masih ada harapan mau bertanya supaya tahu untuk dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari. Semestinya, pertanyaan-pertanyaan itu mengenai perkara yang masih samar. Karena Nabi Muhammad SAW bersabda :
“Yang halal itu jelas dan yang haram juga jelas, tetapi antara keduanya terdapat perkara yang samar, yang tidak diketahui oleh kebanyakan manusia” (Muttafaq Alaih)
Tapi ndak apa lah. Jangan kahawatir. Lebih baik bertanya supaya tahu dari pada tidak sama sekali. Bukankah begitu?
Saya ingin beberkan sedikit makna hadits di atas. Sebagian ulama-ulama membuat perumpamaan yang sangat menarik dan mudah melekat seperti lem. “Sesungguhnya kucing itu mengetahui mana yang halal dan haram. Jika Anda memberinya sepotong daging, maka dia akan makan dengan tenang. Tetapi jika dia sendiri yang mencuri daging itu, maka dia akan berlari dan membawa lari daging itu. Kenapa? Karena kucing itu mengetahui bahwa dia mengambilnya secara tidak benar. Dia mengetahui itu dengan fitrahnya (naluri)”. Demikian.
Nah, kalau binantang yang tidak mempunyai akal saja tahu dan bisa membedakan mana yang halal dan mana yang haram. Lantas, bagaimanakah pendapat Anda tentang manusia? Saya pun tidak mengharapkan kalau Anda akan mengatakan “mungkin derajat kita lebih rendah dari pada binantang”.
Dalam Islam, ada perkara yang sudah jelas kehalalalnnya begitu juga keharamannya. Tak perlu di otak-atik lagi. Namun, ada juga perkara yang samar-samar. Inilah yang dinamakan dengan syubhat (serupa) antara halal dan haram. Tapi tidak halal dan juga tidak haram. Syubhat. Ya begitulah maksud syubhat serupa antara halal dan haram. Dan sebagaimana redaksi Hadits Muttafaq `Alaih tadi, banyak manusia yang tidak tahu tentang hal ini. Semestinya, inilah yang ditanyakan. Ok, cukup.
Kita lanjut tentang pertanyaan tadi. “bagaimanakah hukum seorang wanita yang memakai pakaian ketat? Halal atau haram?”.
Sekarang kita jawab. Tidak perlu diragukan lagi haramnya pakaian model begini sampai hari kiamat tiba. Selama-lamanya tetap haram. Jika Anda melihat wanita yang berpakaian seperti itu, katakan dalam hati bahwa itu adalah haram. Haram = dosa = neraka. Begitulah. Jadi, tidak boleh dipakai, apalagi untuk dipertontonkan kepada masyarakat umum.
Bila ada sebagian wanita yang mengenakannya, maka hal ini bukanlah hujjjah atau juga syar`i Islam, sekalipun yang mengenakannya adalah guru-guru Anda di rumah sekolah atau dimana saja. Iya, memang boleh-boleh saja guru-guru wanita berpenampilan seperti demikian mengenakan pakaian itu, dengan syarat yang ada di dalam kelas itu hanyalah kaum hawa, tidak ada laki-laki sama sekali. Dan hukum kebolehan ini pun masih diselimuti garis pekat yang membatasi sebatas boleh dan wajar. Tidak lebih dari itu. Tentunya, tidak seperti yang kita lihat seperti sekarang ini lho..! Kita lihat wanita dimana-mana mengenakan busana ketat binti super, alias super ketat. Seperti rok mini, jean, lee dan model-model lain yang kesemua itu merupakan bid`ah-bid`ah ciptaan manusia zaman sekarang yang sudah menyimpang jauh dari ajaran agama Islam baik dari segi akal, akhlak, dan tradisi. Nah lho....!
Ketahuilah wahai saudaraku, semua tradisi yang telah membudidaya ini adalah ciptaan dari kaum Yahudi yang memang telah mereka program untuk merusak dunia dan memerosotkan nilai-nilai Islam. Ya, tepatnya ingin mengajak kepada siapapun yang meng-install programnya itu kepada neraka. Inilah ide zionisme untuk mempermainkan akal dan pikiran kaum wanita, terlebih mereka yang sama sekali awam atas agama. Hampir setiap tahun bahkan setiap saat trend-trend pakaian model baru dicitpakannya dengan semenarik mungkin. Dari yang mulai langgeng ketat, mini, tipis, ketat di atas lutut, di bawah lutut, membuka bahu, dada, dan lain sebagainya.
Model-model seperti ini tentu saja tidak patut diterima oleh akhwat muslimah yang berbudaya dan beradab. Apalagi, pakaian itu untuk keluar jalan-jalan ke pasar, mall, supermarket, kota-kota besar, dan tempat-tempat hiburan lainnya agar dilihat banyak orang. Haram. Haram hukumnya. Maka wajiblah bagi wanita muslimah untuk mematuhi dan melaksanakan perintah Allah. Apa sih susahnya menaati kebaikan yang akibatnya akan kembali lagi kepada kita masing-permasing? Dan mengenai hal ini Islam telah memberi batasan dan ketentuan bagi seorang wanita dalam berbuasana. Menurut mazhab Syafi`i bahwa aurat wanita diluar sembahyang adalah seluruh tubuh, pengecualian untuk dalam keadaan sembahyang adalah muka dan telapak tangan. Dr. Yusuf Qardhawi dalam Fatwa Kontemporernya menerangkan bahwa tidak halal bagi wanita untuk menampakkan perhiasannya, kecuali yang biasa nampak daripadanya, dan yang biasa nampak itu – menurut penafsiran Ibnu Abbas dan lain-lainnya – adalah muka dan telapak tangan. Dan mungkin pendapat ini yang paling mudah diterima dan layak dengan kondisi zaman sekarang ini.
Allah menegaskan juga di dalam surat An-Nur : 31
Katakanlah kepada wanita-wanita yang beriman, Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya kecuali yang biasa tampak daripadanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dada mereka, dan janganlah menampakkan perhiasan kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra-putra mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita), atau anak-anak yang belum dimengerti tentang aurat wanita.... (An-Nur : 31)
Nah, wahai saudara yang budiman, yang mengeluarkan wanita muslimah dari batas tabarruj (menampakkan aurat) adalah pakaian yang tidak senada dengan irama Islam. Adapun pakaian yang dianggap dalam Islam adalah pakaian yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a. Menutup seluruh tubuh selain yang dikecualikan oleh Allah dalam firman-Nya (.... apa-apa yang biasa tampak), sebagaimana yang telah dikemukakan tadi.
b. Tidak tipis dan tidak menampakkan bentuk badan. Inilah penyakit para wanita yang suka memakai pakaian ketat. Jelas haram hukumnya berpakaian ketat. Apa Anda masih bersikeras bahwa ketat itu tidak menampakkan bentuk badan? Ya, mungkin tidak bagi orang buta. Hehe...
Nabi Muhammad SAW bersabda Dari Abi Hurairah ra “Di antara yang termasuk ahli neraka ialah wanita yang berpakaian tapi telanjang, yang berjalan dengan lenggak-lenggok untuk merayu dan dikagumi. Mereka ini tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya. (H.R. Muslim)
Coba deh baca sekali lagi sabda Baginda.
Berpakain tapi telanjang? Aneh yah. Begini kawan, maksud “berpakaian tapi telanjang”, yaitu pakaian yang tidak berfungsi menutup aurat. Sehingga dapat menyifati kulit karena tipis atau ketatnya pakaian itu. Begitu, intinya wanita yang berpakaian ketat itu sama saja telanjang. Ih......
Bahkan Ummul Mukminin Ibunda Aisyah berkata, “Kalau kamu orang mukmin, maka bukan macam ini pakaian wanita-wanita mukminah.” (H.R. Thabrani dan lain-lain). Selain itu, ada juga kejadian seorang wanita yang baru saja menjadi pengantin baru, dia memakai kerudung sangat tipis, maka Aisyah berkata kepadanya, “Wanita yang memakai kerudung seperti ini seperti tidak beriman kepada surat An-Nuur.” (Tafsir Al-Qurthubi). Nah, yang seperti ini nampaknya banyak yah? Sampai-sampai penganten saja masih berani mengumbar aurat. Na`udzubillah minhaa.
c. Tidak membentuk batas-batas bagian tubuh dan tidak menampakkan bagian-bagian yang cukup menimbulkan fitnah sekalipun tidak tipis. Kenapa? Karena, model-model pakaian ala barat yang dipamerkan kepada kita itu kadang-kadang tipis, tetapi menampakkan batas-batas (lekuk) tubuh dan bagian-bagian yang menimbulkan fitnah. Setiap bagian tubuh tampak batas-batasnya sehingga dapat membangkitkan shahwat. Ini juga terlarang.
Sekali lagi, ini semua merupakan budaya kaum Yahudi yang telah menganut mazhab ibaahiyyah (serba boleh) dan menularkannya kepada masyarakat Islam. Budaya itu telah banyak mengalir ke Indonesia. Sedih sekali melihat wanita Indonesia yang menjadi budak Yahudi. Mereka dijadikan sepreti boneka mainan. Tetapi tidak sadar.
Beginilah tadi maksud “berpakaian tapi telanjang” yang terrekam dan terkena ancaman atas hadits di atas. Pakaian semacam ini bisa merangsang dan membuka peluang setan untuk menyebarkan fitnah dari pada pakaian yang tipis.
d. Bukan merupakan pakaian yang khusus diperguanakan untuk kaum lelaki. Sebagaimana telah diketahui bahwa kaum lelaki mempunyai pakaian khusus bagi lelaki, dan juga wanta mempunyai pakaian sendiri yang tidak boleh dipakai oleh lelaki. Oh ya, sampai disini, mungkin Anda pernah melihat wanita memakai celana levis atau lee (jean – kata temen sekamar ane itu celana dari jin, hehe..). Mengapa demikian? Karena Rasulullah melaknat seorang lelaki yang menyerupai wanita, juga wanita yang menyerupai laki-laki. Apalagi jadi bencong! Wah-wah, tak tahu bagaimana nasibnya.
Dari sisi lain, hal ini memang bertentangan dengan nada kefitrahan yang telah diatur dalam agama Islam. Yang laki suda ada, dan wanita juga sudah ada. Titik.
Allah SWT telah menciptakan jantan dan betina, laki-laki dan peremepuan, dan membedakan mereka dengan susunan dan bentuk tubuh serta anggota badan yang berbeda antara lelaki dan wanita. Tidak ada pria yang hamil kan? Hehe.... Kalau begini, apa tidak cukup menjadi seperti diri Anda? Itulah orang yang selalu kufur dari nikmat Allah. Azhab Allah yang sangat pedih menanti untuk mereka itu.
Hikmah. Sedikit berbicara tentang hikmah kenapa Islam mengatur seperti ini, bukanlah tidak ada gunanya sama sekali. Seorang lelaki yang menyerupai wanita tidak mungkin menjadi wanita sungguhan, bahkan tidak pula menjadi lelaki yang tulen karena perbuatan dan sikapnya itu. Begitu juga wanita yang menjadi lelaki tidak akan berubah menjadi lelaki. Bukan begitu wahai saudaraku? Maka sudah seharusnya manusia berhenti pada batasnya sesuai dengan jenis kelaminnya, disamping menjalankan tugasnya sesuai dengan fitrah yang ditata rapih oleh Allah dan Rasulnya dalam paket Islam.
Itulah kriteria yang wajib dipenuhi. Semua yang berada diluar kriteria di atas, berbarti dia mengenakan pakaian yang tidak dibernarkan syari`at. Tidak terkecualipun dimana ia berada atas nama tempat umum seperti swimming pool (kolam renang) atau tempat pemandian umum yang tidak membedakan tempat antara lelaki dan perempuan, di tempat-tempat pesta, dsb. Apalagi diskotik, sarang maksiat dan tempatnya rapatnya para Iblis laknatullah `alaih.

Sebanarnya, kalau Anda mau berpikir, insaf, dan mau mematuhi batas-batas ketentuan syari`at, niscaya Anda akan merasa senang dan lega. Namun, lagi-lagi harus disesalkan, ternyata begitu banyak wanita terfitnah dengan bid`ah-bid`ah yang dinamakan “fashion modern” ini.
Kali ini mungkin saya akan angkat suara untuk laki-laki, karena bukan saja wanita yang terlibat dan menjadi korban arus setan ini. Nasib kaum lelaki juga harus diperdulikan. Laki-laki pun tidak samanya terfitnah dengan wanita sebagaimana yang tadi saya jelaskan. Ia menjadi terpesona dan tidak berakal sama sekali. Nafsu syahwati-lah yang menjadi kiblat dalam kehidupannya. Setelah lelaki menjadi pemimpin terhadap wanita, maka berubahlah keadaan seakan-akan wanita menjadi pemimpin terhadap laki-laki. Jelas, ini merupakan salah satu keburukan dan salah satu fitnah zaman dimana saat seorang suami tak dapat lagi berkata apa-apa kepada isterinya, “Berhentilah pada batasmu!”. Bahkan tak dapat berkata hal yang sama kepada puterinya; tak menjadikan putrerinya seorang yang shalehah, beradab, dan sopan; dan tak dapat berkata apapun pada mereka. Laki-laki telah menjadi lemah sering lemahnya agama, keyakinan, dan imannya. Inilah kebanyakan di neraka nanti lelaki yang bersifat dayus dan wanita yang nusyuz. Nau`udzubillah. Semoga Allah memberikan kita istri yang sholehah, dengan keturunan yang sholah dan sholehah. Amin.
Kaum laki-laki wajib bersikap dan berperilaku sebagai laki-laki dan kembali kepada kelaki-lakiannya itu. Kelaki-lakianlah, wahai kaum lelaki, yang harus Anda mimliki. Dan kita harus memerangi kepalsuan dan kerusakan ini!
Sungguh sebuah karunia dari Allah Rabbul `Izzati bahwa masih ada laki-laki dan wanita yang berdiri tegar menghadapi peperangan modernisasi ini. Mereka bergerak dalam dakwah dengan tetap melaksanakan adab-adab Islam di dalam berpakaian dan berpenampilan, serta masih pada ajaran agama dan ajaran-ajaran-Nya yang lurus. Semoga Allah merahmati mereka semua. Allahumma irham hum birahmaanika.
Saudaraku. Kita juga tak lupa bermohon kepada Allah SWT agar selalu memperbanyak jumlah mereka dan mengembangkannya di seluruh jagad raya, agar menjadi teladan yang baik dan menjadi ikhwan-ikhwan dan akhwat-akhwat yang benar-benar berkepribadian rahmatan lili`alamin.
Wallahua`lam bis shawaab. Billahi taufiq wal Hidayah.

By : Fikri Habibullah Muharram
Ikhie_haem@yahoo.co.id

Minggu, 18 Oktober 2009

Ekstase Ibadah

Beribadah pada Allah alangkah baiknya didasari rasa cinta... karena dengan cinta segala sesuatunya akan menjadi tulus. melewati batas suka dan tak suka. tapi, sanggup bertemu di titik ketaatan.
beribadah merupakan bentuk wujud cinta kepada Allah. tetapi terkadang seorang yang merasa dirinya telah nyaman berada pada "sisi" Allah enggan untuk memikirkan dunia. Enggan untuk melihat suasana di luar ia dan Tuhannya. Atau bahkan melupakan.
Padahal ia merupakan seorang da'i. Pendakwah.
Ada beberapa orang yang sufisme dalam artian ia beribadah tak mengajak orang-orang di sekitarnya. Padahal Islam tak hanya untuk dia. tapi Islam ada Untuk DUNIA..Alam semesta. Ia diciptakan tidak sendirian. Ia diberi amanah untuk menjadi wakil Allah di muka bumi, khalifah.
Ia selau berada di lingkungan yang homogen, yang pengibadah kepada Allah...masyarakatnya. tiba-tiba ia turun ke dunia luar, dan melihat berbagai macam kemungkaran. Ia tak dapat berkutik, hanya bisa mengelus dada..atau malah ikut terjerumus karena begitu dahsyat godaannya. naudzubillah!

padahal orang-orang yang seperti itu yang perlu didakwahkan kan. Muslim yang kuat lebih dicintai Allah dari muslim yang lemah. Muslim yang tahan pada kondisi rusak dan terasing dan tetap berdakwah..mudah-mudahan semakin dicintai Allah SWT dalam tiap langkahnya. Dunia BUTUH aksi NYATA....!!!
Kita tak sendiri, begitu pun dakwah..tak dibangun oleh 1 orang. karena jika dakwah bisa tegak dengan seorang diri, tak perlu Musa mengajak Harun untuk berdakwah kepada Bani Israil, tak perlu Rasulullah mengajak Abu Bakar untuk menemaninya hijrah.
dan kalau Rasulullah adalah seorang yang egois....ia tak akan mau kembali turun ke bumi ketika Ia telah bertemu denga Allah dalam peristiwa mi'rajnya. sebab Ia adalah pendakwah. Ia adalah pengemban Risalah. Ia adalah Khalifah. Ia adalah saudara para kaum muslimin yang harus menolong muslim yang lain. Karena Rasulullah SAW adalah MANUSIA...

Jumat, 16 Oktober 2009

Rintangan kah????

Pernah sesekali terlihat kita tak cukup sabar memaknai sesuatu yang sebenarnya merupakan bahasa pendewasaan kepada diri kita. Bahasa itu kadang tak bisa kita pahami. Lewat peristiwa, lewat kata...atau sarana.
Tapi jika kita selami lebih dalam... ternyata segala yang kita alami sangat bermanfaat untuk diri kita sendiri.
dalam menginginkan konfirmasi dari seeorang yang seharusnya mengkonfirmasi kita ketika suatu perjanjian dibuat, rencana-rencana yang belum sempat terrealisasi misinya. Visi yang belum jelas...padahal harus dipertanggungjawabkan kemungkinannya......(to be continue)

Jumat, 18 September 2009

salam alfasalam

Assalaamualaikum WR WB

Alhamdulillah, berkat limpahan karunia agung serta jah kemahabesaran-Nya, akhirnya dengan segenap tekad suci penuh cinta, kami dapat membuat blog alfassalam dengan semata-mata mengharap ridha dari-Nya.

Shalawat beriringan salam semoga senantiasa selalu tercurah dan tersinar kepada uswah hasanah terbaik di muka dunia seluruhnya, yang selalu diagung-agungkan dari semenjak hidupnya Nabi Adam sampai detik ini, Nabi pememilik Ummat yang pertama kali masuk surga, Nabi yang tiada Nabi setelahnya, Beliaulah sang penjunjung revolusi dunia tertinggi yang tiada mampu ditinggikan atasnya, dialah Nabi kita Muhammad SAW, kepada para sahabat, al, tabi`in, dan tabi`-tabi`in sekalian. Allahumma shalli wa sallim wa baarik `alaih.

Patutlah kami lantunkan kata-kata cinta penuh syukur kepada Allah SWT, karena atas pertolongan Allah kami dapat membuat blog alfassalam dengan semata-mata mengharap ridha dan pahala dari Allah SWT. Kami berdo`a kepada Allah semoga dengan satu blog ini senantasa menambah khazanah kekayaan Islam di muka bumi dan selalu bermanfaat bagi siapapun dan dimanapun.

Blog ini dibuat pada hari Sabtu 19-09-2009 bertepatan dengan 30 Ramadhan 1430 Hijriah (malemnya takbiran nih kayaknya). Oya, ngomong-ngomong soal berdirinya blog ini Alhamdulillah bertepatan pada bulan Ramadhan karim, bulan penuh barakah. Di deretan masehinya banyak angka sembilan. Bicara masalah angka sembilan menurut kaji matematika angka sembilan adalah angka Q yang paling untung. Karena, jumlah hasil yang dikalikan dengan angka sembilan ketika dijumlah akan bertemu dengan angka sembilan lagi. Misalnya 45 X 9 = 405. 4 + 0 + 5 = 9. Coba deh... berapa aja pasti berujung sembilan, tapi kalau ternyata setelah ditambah hasilnya diatas bilangan satuan, ya ditambah lagi sampai hasil terkecil dari bilangan satuan, hasilnya pun tetap sembilan. Misalnya 2009 X 9 = 18081. Kita jumlahin ni yee 1 + 8 + 0 + 8 + 1 = 18. Trus 1 + 8 = 9. Cye elah sembilan lagi hasilnya. Memang sembilan angka keberuntungan. Asmaa-ul Husna juga ada 99. Eh.. kok pembukaan jadi ngomong ginian yah..! sok jadi guru matematika nih. Hehe..... gak papa. Semoga blog ini juga blog serba untung dunia akhirat sebagaimana angka sembilan, untung bagi pengunjung and pembuat. Amin.

Iya, memang benar. Blog ini adalah blog baru. Untuk itu, kami sangat berharap kepada antum agar senantiasa memberikan sokongan saran dan kritik kepada kami agar terus semangat memperjuangkan semuanya demi tertegaknya Islam di bumi Allah ini.

Tahu gak? Pembuatan blog ini berawal dari ide yang tiba-tiba muncul tanpa di undang, walaupun banyak blog-blog lain yang telah ada, tapi kami tetap mengaggap blog ini adalah blog karya kami sendiri yang penuh kesima dan kesan unik. Mengapa demikian? Karena ada kesan pribadi istimewa yang melatarbelakangi atas terbuatnya blog ini. Apakah itu? Kalau pengen tahu silahkan tanya pada Galileo atau Albert Einstein! Hehe... disconnection alias qatha` ittishaal alias kagak nyamung. Tapi bagi kami tetep nyambung lah.

Trus. blog ini dikelola oleh dua orang muslim yang cinta dan bangga akan Islam. Insya Allah, artikel yang nantinya akan kami terbitkan akan bertemakan tentang “DUNIA REMAJA DALAM ISLAM”. Masalah judul ya... terserah kami lah..! hehe...

Kenapa tentang remaja? Karena kami masih remaja. Udah.

Ada dua orang pengisi artikel ini yang akan menulis dan merekrut blog ini. Kami akan selalu menambah tulisan-tulisan artikel ini dengan total empat judul dalam setiap bulannya lalu kami arsipkan.

Tiap seorang dari kami mewajibkan dua artikel setiap bulan dengan perkiraan dari tanggal 1-15 masing-masing satu = dua, dan dari 16-30 masing-masing juga satu = 2. jadinya, 2 + 2 = 4 artikel setiap bulan, insya Allah. Antum pahamkan!!

Perlu untuk antum ketahui bahwa, kami tetap bertekad mempertahankan blog ini sekalipun tidak ada orang yang mengujunginya, kecuali Anda. Karena, di sisi lain kami juga memanfaatkan blog ini sebagai ajang manifestasi mencurahkan hobi yang diberikan Allah yaitu menulis. Bila antum temukan kesalahan, kami mohon maaf sebesarnya. Karena kami adalah insan yang selalu ingin belajar dari kesalahan itu. Karena kesalahan ini berasal dari pengalaman kita sendiri, and the experience is the best teacher. Untuk itu, kami sangat memohon kritik dan saran dari antum demi peningkatan blog ini. Semoga Allah memberkahi antum!

Putaran puji sekali lagi hanya tertawaqquf kepada-Nya, semoga limpahan ramhmat selalu tersemai kepada kita semua. Sering-sering datang kesini, Insya Allah kami doakan agar selalu dibukakan pintu rizki yang halaalan thayyiban. Semoga Allah senantiasa meridhai atas setiap usaha kita. Amin ya rabbal `aalaimin.

Wassalaamu`alaikum WR WB

www.alfassalam.blogspot.com