Alfasalam

Alfasalam
ini dia guru kami.

Kamis, 22 Oktober 2009

PRIA TERTAWA MELIHAT WANITA BERPAKAIAN KETAT

Sandi kehidupan telah memberikan kepada kita satu kode corak kehidupan baru yang telah dibudidayakan dengan baik, tampak di depan mata bagai lembayung senja bersama hangatnya sinar kuning yang indah terlukis di depan mata, padahal itu hanyalah fatamorgana yang jelas-jelas indah terlihat dari jauh dan nihil hasilnya ketika kita mendekatinya. Apalagi Anda yang hidup di abad 21 ini, paling tidak pernah terlihat atau bahkan melihat wanita-wanita yang suka memakai pakaian ketat dengan berbaga macam model warna dan gaya yang mereka suka. Sampai-sampai mata yang sedang kehausan menjadi terangsang gara-gara kekuatan magnit yang sangat dahsyat dan kuat bagi pria-pria bermata telanjang yang melihatnya.
Yang ingin saya tanyakan kepada Anda semua, sebenarnya apa alasan sebagian wanita sangat suka menampakkan kemolekan tubuhnya dengan memakai pakaian yang ketat dan super ketat? Apakah misteri dibalik semua ini? Bagaimanakah kata hati pria untuk mereka? Dan tentunya, bagaimana Islam tampil menghadapi mereka?
Mari kita ikuti jalan cerita ini sampai habis.

Jawaban yang saya temukan yang sifatnya “taqriiban lil `uruf wal haqq” adalah :
1.Cari perhatian
2.Supaya cepat laku
3.Ingin terlihat cantik dan seksi di mata laki-laki
4.Ingin di puji atau di rayu (dikagumi)
5.Pamer
6.INGIN CEPAT MASUK NERAKA

Semua jawaban yang anda baca barusan adalah suara polling jawaban dari kaum pria yang memberikan penilaian terhadap wanita yang memakai pakaian serba ketat. Sebelumnya, perlu juga untuk digaris bawahi, bagi wanita, bahwa kaum lelaki bisa tertawa apabila sampai tahu keenam alasan tersebut ternyata adalah memang tujuan untuk memakai pakaian ketatnya itu, mengapa demikian? Karena lelaki akan berpikir latar belakang dari semua itu.

Dan sekarang mari sama-sama kita kaji ke-enam jawaban dengan polos.

1. Cari Perhatian
Cari perhatian atau sering disingkat dengan caper adalah suatu karateristik anak muda yang memang termasuk hal yang bolehlah dianggap wajar menyangkut dengan masa pubertas mereka. Tapi, kadangkala hal yang wajar itu bisa berubah menjadi kurang ajar jika salah mempergunakannya. Apalagi tipis iman, hingga jelas setanlah yang menjadi pembimbingnya. Termasuk dalam memakai pakaian yang serba ketat dengan tujuan cari perhatian ini.
Wahai wanita, lelaki tertawa apabila sampai tahu kalau memang maksud dia memakai pakaian ketat ini adalah untuk mencari perhatian. Kenapa bisa demikian? Ya logisnya memang harus ketawa walaupun hanya gumaman dalam hati, karena sang pria berpikir toh sayang sekali wanita ini tidak laku-laku sampai harus menarik perhatian lelaki dengan cara membungkus dirinya dengan pakaiannya yang ketat meleket kuat itu. Pun seandainya memang dia berhasil mencari perhatian dengan keketatannya itu, maka lelaki akan tertawa lagi karena dia adalah wanita yang gatel dan kegatelan, tidak cukup satu lelaki digaruk dengan kegatalnnya itu, tapi harus puluhan lelaki menggaruk gatal si wanita ketat itu. Dan jika sampai kaum lelaki mengatehaui bahwa tujuan dia memakai pakaian ketat adalah untuk mencari perhatian, kami yakin bahwa memang wanita ini langsung merasa malu. Apalagi sampai ditegur terang-terangan di depan orang. Hehe.... dasar cewek gatel... pengennya di garuk aja, makanya mandi neng, jangan jadi wc umum, siapa aja boleh masuk...!! yang masuknya juga lelaki kebelet.....! gitu deh.
Kita kaji lagi, mencari perhatian. Ya, alasan nomor satu ini bisa kita singkap latar belakangnya. Kenapa mencari perhatian? Karena kurang diperhatikan oleh lelaki, makanya berani menjual diri untuk mencari perhatian kepada siapapaun yang ingin memperhatikannya. Begitulah kasarnya. Melihat wanita sekarang yang suka menampilkan keketatan tubuhnya dengan segala perhiasan kekayaan yang terkesan dipaksa-paksa dengan embel-embel yang sepintas kelihatan wah, ini emang cewek yang tajir (tajirah). Bawa tas mewah, sepatunya mentereng, bedaknya foul face, lipstiknya tebal memerahi bibir yang gincu tak karuan, dan lenggak-lenggoknya itu duh......... amboy (innalillahi – penulis). Maka para pemandang sejati itu akan berpikir bahwa wanita berpakaian ketat ini benar-benar anak orang kaya. Syukur deh bila memang dia orang kaya. Tapi, andaikata ini cewek adalah cewek miskin yang tidak tahu dengan kemiskinannya, pergi ke mall atau swalayan-swalayan mewah bak laga orang kaya, padahal ia tidak punya apa-apa. Bagiamana jadinya nih? Oh Tuhan tolonglah aku (Derbi Romero).
Maaf, penulis bukan bermaksud kasar. Ini hanyalah kata hati kaum pria yang bisa jadi benar dan salah. Semoga bisa dijadikan pelajaran sebelum berketat diri. Malu dan malu. Toh jika pun Anda sendiri ingin menafikan kata-kata dalam tulisan ini, boleh-boleh saja. Tapi Anda tidak akan bisa melihat kata hati laki-laki lain di hatinya masing-masing. Bisa saja benar jadinya. Bagaimana sobat?

2. Supaya Cepet Laku
Jika alasan ini yang dijadikan `illat dalam megambil sikap ketat berpakaian, haha..... tertawalah wahai lelaki, kenapa? Ya tentu alasannya karena cuma diriku yang tak laku-laku (Wali). Jika Denni dalam klip video Cari Jodoh, Wali ; menyerukan kepada Ibu-Ibu dan Bapak-Bapak yang punya anak supaya mau menjodohkan dengannya, mungkin ini lebih baik dan dianggap terpandang dari pada harus mengkomersilkan kemolekan tubuhnya kepada tukang ojek atau lelaki lain yang melihatnya di jalan-jalan kota, perapatan, terminal, statsiun, swalayan dsb dengan tujuan supaya sedikit tidaknya kaum lelaki itu mau meanyapanya “neng.... mau kemana, abang anter yuk....!!”. Syukur-syukur deh kalau memang motornya di atas 15 jutaan. Namun bagaimanakah jadinya bila matrenya beraksi, ternyata itu adalah motor bodong mati pajak yang kebetulan sedang dipinjam dari temannya. Oh tidak.....!! kasihan sekali nasib wanita ketat ini. Kami pikir dia ini orang kaya yang punya segalanya, mungkin berjuta lelaki telah antri menunggunya, smsnya penuh dengan kata “cayang” dari cowok-cowok yang tertarik padanya. Tapi ternyata oh ternyata begitulah jadinya. dia Cuma wanita yang gak laku-laku toh.... Oh Tuhan, inikah cobaan (Wali).
Supaya cepat laku, rekam baik-baik di harddsik otakmu. Secara naluri memang malu menjadi seorang wanita yang tidak laku-laku, apalagi yang tidak kenal agama. Dan alangkah lebih malu lagi jika lelaki itu tahu bahwa tujuan Anda memakai pakaian ketat adalah untuk jadi wanita yang laku karena sebelumnya tidak laku. Yang parahnya lagi, berani banget jual badan plus dosa secara gratis tanpa komando obral harga pandangan. Cukup disini saya putuskan...! dan putar kembali rekaman di otak Anda sebelumnya. Jangan berpikir lebih panjang lagi melihat nasib wanita yang sudah kadaluarsa ini. Gak laku dan ketahuan ketidaklakukannya itu. Cukup kalimat itu berekspresi menghiasi warna palsu mereka, dan bagaimana pendapat Anda? Coba hayati kembali yaa ayyuhallatii azharna ajsaamahunna.

3. Ingin Terlihat Cantik dan Seksi di Mata Pria
Alasan ini memang boleh dibilang mendukung. Penulis juga tidak bisa menafikannya jika memang benar Anda mempunyai postur tubuh yang Mungkin benar demikian adanya. Apalagi dilapisi oleh bungkusan ketat yang mewarnai segala lekuk tubuh Anda – Maaf, bukan bermaksud mengumbar syahwati -. Anda ; yang pro dengan ketat, boleh menang dulu, karena tulisan saya ini belum mengundang Islam memainkan suaranya dalam satu sub ini, ingin Terlihat Cantik dan Seksi di Mata Pria. Sekali lagi, Anda boleh menang kalau memang sefakta dengan tujuan Anda ini.
Tapi, (kecewa yah...!) dibalik semua itu, penulis rasa ada baiknya bila Anda berkaca dulu dengan mantap dan tanyakan pada diri Anda sendiri apakah memang benar Anda adalah orang yang cantik di mata pria? Ingin menebar pesona kecantikan dengan mata-mata yang bersahabat pada Anda? Jika memang ia, buktikan dan cobalah keluar. Tanyakan kepada mereka jika Anda berani. Tapi, seandainya bukan demikian adanya, hehe...... ada peluang lagi bagi pria untuk melebarkan bibir dengan kelesungan pipi plus menggaungkan nada macan alias ketawa habis-habisan. Kwkwkwk.....!
Bagi sebagian kaum lelaki, asal-usul wanita cantik secara hasrat transparan – bukan karena syahwati – sangatlah nampak diberbagai macam keadaan. Yelnya singkat sekali, tapi tepat sasaran, sekali cantik tetap cantik, walaupun habis bangun tidur berkecimpuh debu-debu lengket di mata. Akan tetapi wanita yang jelek ya tetap saja kelihatan jelek, walaupun kinclong bedak meratai wajah. Dan, Anda termasuk golongan mana wahai wanita?
Afwan jiddan, khususnya bagi akhwat sejati yang memperjuangkan ke-`izzahan dan kesucian diri ketika membaca tulisan ini. Bukanlah niat saya untuk mencantikkan yang cantik dan menjelekkan yang jelek. Bukan. Bukan begitu maksud saya. Lontaran kalimat tadi semata-mata adalah karena tujuan yang terhijab, dan Ukhti tidak patut menjawab dalam hati atas lecutan pertanyaan yang menukik tajam ini. Karena bukan Ukhti yang saya maksudkan sebagai lawan interaksi. Tapi, ibrahnya bisa juga diambil kan...?
Ok, kita kembali lagi ke konteks ini, ingin terlihat cantik dan seksi di mata pria. Boleh. Apalagi memang pria yang mata kranjang.
Saya ingin kasih sebuah pertanyaan, tapi mohon dijawab dengan jujur dalam hati Anda. Sebenarnya wahai saudari yang berbungkus, seberapa jauh Anda mampu mempertahankan kecantikan yang Anda jadikan senjata untuk berpakaian ketat ini? Saya justru malah khawatir bila suatu saat Allah menimpakan musibah kepada Anda atas apa yang tidak Anda sukai dan bertentangan antara visi dan misi dalam berketat-ketat ini. Ya, mudah saja bagi Allah untuk menjadikan segalanya berubah. Allah Maha Kuasa dalam membolak-balikkan sesuatu. Contoh, jika selama ini Anda selalu memamerkan postur tubuh yang ketat disertai kecantikan di wajah, apa jadinya bila besok atau lusa ketika Anda berjalan di pinggir jalan kota, tiba-tiba ada mobil dengan kecepatan tinggi yang kehilangan kendali lantas menabrak Anda dari belakang? Sehingga Anda pun terpental jatuh dan terkapar tanpa daya (laa hawla), dibawalah Anda ke puskesmas terdekat. Setelah beberapa hari menjalani perawatan ternyata kaki Anda lumpuh dan muka Anda harus dibalut perban karena besot akbiat krikil-krikil tajam menghantam tubuh Anda saat terpental ditabrak mobil dari belakang tadi. Ya, walaupun ini bukan kesalahan Anda, tapi salah sopir itu yang tidak hati-hati dalam mengemudi. Ini hanya contoh saja.
Ya begitulah keadaan Anda sekarang. Telah berubah. Kecantikan yang sebelumnya Anda puja-puja dan Anda banggakan itu, kini hanya menjadi lecutan kenangan yang menggores di hati. Cantik yang pincang kelindes ban mobil. Saya sudah begini, ya mau gimana lagi..?? Masihkah Anda mau memperagungkan kecantikan itu dengan figura keketatan dalam berpakaian.
Anda boleh saja mendebat contoh saya yang sebenarnya Anda pun tahu bahwa hanya fiktif belaka. Tapi, toh Anda sendiri tidak akan mampu mempertahankan kecantikan itu selamanya bukan?. Ya iya lah...! cepat atau lambat pasti akan pudar jua. Dan badan yang seksi itu, nantinya hanya menjadi saksi dosa ketika jadi nenek. Dulu cantik dan seksi, sekarang? Punya anak satu saja rasanya sudah mengurangi dua puluh persen dari kejelitaan Anda sebelumnya. Dan jika tetap dipertahankan juga, mungkin Anda akan menjadi ibu-ibu ketat, atau lebih dari itu, nenek ketat yang tidak tahu dengan keketatannya.
Allah Maha Kuasa atas segala-galanya. Termasuk Kuasa Allah Ta`ala untuk memberikan penyakit yang sewaktu-waktu bisa menampar kecantikan Anda yang selalu dipertontonkan kepada orang banyak. Ditambah pakaian yang ketat itu. Benar-benar, hanya wanita shalehah saja yang auranya tetap bersinar dibagaimanapun keadaannya.
Ketahuilah. Cantik itu relatif dan sifatnya sementara. Bisa saja si A bilang Anda bidadari surga, tapi si B malah mencap Anda seperti bidadari kali Sungai Ciliwung. Lantas, masih maukah menjadikan cantik dan seksi sebagai mazhab untuk beramaliah atas keketatan pakaian yang Anda jadikan rumus canggih itu?
Allah Maha Kaya atas membolak-balikkan sesuatu dari yang diinginkan manusia. Apalagi yang Dia benci. Semoga kita yang beriman tidak termasuk yang demikian. Amin,

4. Ingin Dipuji atau dirayu (dikagumi)
Subhanallah, Maha Suci Allah yang hanya kepada-Nya kembali segala pujian. Sekarang kita buka satu sub baru lagi, nomor empat, yaitu alasan wanita berpakaian ketat adalah ingin dipuji atau dirayu. Tapi, tunggu dulu sobat, kalau melihat sub nomor empat ini kira-kira sesuai gak dengan istilah “jablay” ; jarang dibelay”? Ya sih, memang agak jauh dari makna. Namun demikian, ada nisbat wajah serupanya juga lho!. Kalau wanita jablay mungkin julukan untuk wanita jarang dibelai-belai. Begitu kata lagu Jablay. Tapi kalau satu wanita yang berpakaian ketat ini beda, dia ingin dipuja atau dirayu. Kenapa yah ingin di puja atau dirayu? Ya .. karena tak pernah ada yang rayu. Duh, tertawa lagi deh, sayang yah wanita ini tidak ada yang pernah rayu dan memujinya. Yang parahnya, tidak tahu malu. Kalau sampai berketat diri lantas tak kunjung datang itu pujian, bagaimana jadinya dengan si ketat itu? Yang ada malah Bala fawqal bala. bencana di atas bencana.
Di mata kaum adam, memang wanita ada yang cantik, biasa saja, bahkan tidak cantik. Ini pandangan polos secara kasat mata, tanpa mengundang kasat hati. Kalau yang cantik atau biasa saja, ya mungkin boleh sedikit dibela dengan berpakaian ketat itu. Artinya, ada sedikit peluang untuk memenuhi harapannya untuk menjadikan dirinya itu wanita terpuji karena kecantikannya. Tapi bagaimana dengan yang satu lagi,? Si cantik yang tidak mengaca dengan kecantikannya.
Kalau boleh lelaki berandai-andai, bayangkanlah bila seandainya lelaki melihat wanita pesolek berbedak, berlipstik, ber-tas hitam kulit yang cantik dari luar dan sudah nyoplok benangnya di dalam, pendek, hitam, garang, sangar, lantas mejeng ke luar kota dengan perhiasan yang dipaksa-paksa, dan tas hitam itupun seklias cantik terlihat dari luar dengan isi kosong dari dalam, hp pun nyaris sama keluaran Bung Karno, dan ah.... gak mau bayangin lagi. Gimana tuh jadinya sobat?
Untuk mu wahai wanita yang ingin berketat diri dengan tujuan ingin dipuji atau dirayu, sebaiknya mengaca lagi dengan naluri Anda. Pantaskah saya begini? Apa lelaki tertarik dengan saya? Ada yang mau dengan saya? Ngaca, dan ngacalah dengan cermin hati. Karena itu yang paling jujur. Dan bagi kaum lelaki yang selalu menjaga kesucian diri dan pandangan, sekali-kali tidak akan pernah tergiur dengan dunia seperti itu. Karena mereka sadar bahwa itu hanyalah jelmaan setan manusia belaka. Ya, manusia berbentuk setan. Begitu tepatnya. Setan yang menjanjikan kefakiran setelah nafsu tersalurkan. Dan siapakah yang mau diajak setan masuk ke neraka walau Cuma sehari? Na`udzubillah.

5. Pamer
Ini alasan kelima, pamer. Ingin menampakkan bahwa dia adalah wanita yang cantik dan seksi dengan perhiasan-perhiasan yang ada. Wanita yang suka pamer itu tidak semuanya disukai lelaki lho..! Bahkan ada yang benci. Sampai-sampai putus hubungan ketika dia tahu bahwa wanita yang selama ini didekatinya adalah tukang pamer. Sok, and nora. Begitulah akuratnya.
Wanita yang mengenakan kostum ketat dengan tujuan memamerkan karunia Allah yang tidak sepatutnya untuk diperjualbelikan dengan gratis itu adalah wanita yang murahan. Murahan, ya memang murahan.
Apakah kalian pernah melihat permata indah dan berharga di mata siapapun yang berceceran di tengah jalan? Tidak, tidak akan ada. Permata yang indah, cantik, pualam, pasti disimpan baik-baik di dalam peti dan diletakkan di dalam lemari. Kata pemiliknya, enak aja, wong barang mahal di jual-jual. Pasti aku jaga baik-baik. Begitulah contohnya wanita ketat plus pamer kemolekan tubuhnya. Harganya menjadi murah. Semua orang tidak perlu susah menikmati keindahannya, toh sudah dipamerkan, gratis lagi. Gratis itu murah, bahkan tidak ada harga sama sekali. Wanita murahan. Bebas, siapapun yang mau boleh menikmati pemandangan ini dengan bebas. Tak kenal suami saja. Tukang becak pun sederajat.
Kalau boleh saya mellirik dengan lirik Emang Dasar – Wali, rasanya tepat. Eh dasar kamu . . . . . !
Untuk yang kesekian laginya aku berkata kepada Anda, bercerminlah dengan cermin dan hati...!! apakah memang saya layak untuk dinikmati lelaki di luar sana? Apa kata hati mereka kalau saya begini? Apa mereka akan mengatakan kepada saya wanita murahan? Apa keindahan saya tidak lebih indah dari orang lain yang tidak tampil ketat dan mungkin lebih dari saya, tapi juga tidak ketat, bahkan cantik.
Wahai saudari ku. Saya belum mengundang suara Islam membantah hal ini. Tunggu di rangkaian kata selanjutnya. Sampai sini Anda masih belum jera? Lanjutkan.......!

6. Ingin Cepat Masuk Nereka
Inilah argument tidak terbantahkan, pasti, nyata, dan bakal terjadi. Ya, ingin cepat masuk neraka. Alasan ini yang saya tunggu-tunggu. Saatnya agamaku Islam yang mulia memberikan suara kepada Anda yang masih saja suka mempertontonkan kemolekan tubuh yang belum tentu indah itu dihadapan umum. Bolehkan saya mengundang Islam disini? Jangan takut, sebagaimana Anda berani berketat diri. Dan Ini juga termasuk alasan Anda yang mau memakai pakaian ketat kan? Jikapun Anda katakan “ini bukan alasan saya. Kok” Ya, mau tidak mau Anda juga harus terima. Berani berbuat juga harus berani tanggung jawab. Anda bukan wanita pengecut dan pecundang kan?
Ketahuilah wahai saudariku. Di neraka nanti, akan ada wanita-wanita yang disiksa dan ditusuk kemaluannya sampai tembus ke belakang. Karena kebanyakan dari mereka juga suka mempertontonkan setan di auratnya. Nau`dzubillah.
Dan agar sedikit Anda ketahui, memang kebanyakan penghuni neraka itu adalah kaum wanita lho...!! Ada banyak versi azhab yang telah dikisahkan Nabi Muhammad ketika beliau Isra dan Mi`raj tentang wanita, seperti ada yang digantung rambutnya dan dibakar dengan api sekujur tubuhnya, lalau mati dan dihidupkan kembali, begitu seterusnya. Itu adalah dosa wanita yang selalu menampakan auratnya.
Bahkan, dalam suatu hadits juga menerangkan bahwa wanita yang suka berpakaian ketat dengan gaya lenggak-lenggok supaya dikagumi oleh orang lain sudah di cap ahli neraka. Dia tidak akan masuk surga. Jangankan masuk surga, mencium baunya saja tidak. Huft.... capek deh sudah jalan bertahun-tahun jatuh juga ke neraka. Na`udzubillah minhaa tsumma na`uudzubillah.
Mau tahu lagi versi azhab wanita-wanita di neraka? Boleh, ada juga wanita yang digantung payudaranya hingga melebar berbaur nanah yang bau busuknya cukup menyedihkan, ini adalah wanita yang tidak mau menyusui anaknya. Selain itu ada juga wanita yang ditusuk kemaluannya dengan besi raksasa yang luar biasa panasnya. Ditusuknya oleh Malaikat yang garang tanpa belas kasihan hingga tembus melewati batas dengan kengerian yang dahsyat, hancur, lebur, jeritan tak berguna menganung diiringi kobaran api yang makin menjadi-jadi. Semakin banyak manusia yang jatuh, semakin hebat api itu berkobar (Bahan bakar neraka itu manusia dan batu), disela-sela itu, api neraka juga selalu mengiringi kesusahan di atas kesusahan dari penderitaan mereka di neraka akibat ulahnya sendiri yang ia perbuat di dunia. Itulah sejatinya kesengsaraan yang tiada tara wahai saudariku.
Mungkin Anda bertanya, apa tidak mati sekali kena tamparan siksa, kok di siksa lagi? Ngapain siksa orang sudah mati? Hoh, tidak wahai saudariku. Mati hanya di dunia, hanya sekali, hanya itu, tidak lebih. Di akhirat sudah tidak ada lagi kematian, karena kematian sudah dimatikan untuk selamanya. Maka pada saat itu, kekekalan dalam pesona kebahagiaan di atas kebahagiaan itupun selalu dirasakan oleh penghuni surga. Mereka tidak mati di surga dengan kelezatan nikmat yang Oh Subhnallah. Itulah balasan mereka yang beriman di dunia. Lain sisi, kesengsaraan di atas kesengsaraan diirngi penyesalan yang sudah tidak berguna lagi saat itu telah terikrarkan. Ya, apes di neraka. Tidak seperti menyesal di dunia yang mungkin ada sedikit harapan untuk bangkit dan kembali dari keterpurukan itu. Tapi tidak untuk neraka. Disitulah penyesalan yang paling tidak berguna. Kenapa kita berani menantang neraka sewaktu di dunia? Ya begitulah jawaban atas penyesalan itu. Tantangan neraka sewaktu di dunia sudah di jawab di neraka ketika merasakannya. Sungguh tidak berguna. Kita berlindung pada Allah dari pedihnya siksa api neraka. Semoga kita yang muslim senantiasa dilindungi oleh Allah dari siksa api neraka itu. Amin.
Oya, jika Anda bertanya bagaimana sih ihwal gambaran api neraka itu? Begini, pernah suatu saat ketika Jibril mendatangi Nabi Muhammad SAW lantas Beliau bertanya pada Jibril, “Hai Jibril”, kata Baginda, “Jelaskan kepadaku tentang sifat-sifat neraka Jahannam!” Jibril pun menjawab “Bahwasannya Allah SWT menjadikan neraka dan mengobarkannya selama 1000 tahun, hingga merah membara, kemudian disambung lagi selama 1000 tahun, hingga memutih, dan di sambung lagi 1000 tahun, hingga menghitam bagai gelapnya pekat malam, berkobar terus tak kenal padam, apa lagi membaranya terus menerus” Na`udzubillah. Bukankah api yang berwarna hitam itu paling panas?
Oya, ada sedikit catatan besar – bukan kecil untuk masalah ini –, bahwa, satu hari di akhirat lamanya seperti 1000 tahun di dunia. Jika demikian, berapakah lamanya 1000 tahun di akhirat untuk membakar dan mengobarkan neraka jika dinisbah dengan limit waktu dunia? Oh....... bergetar aku membayangkannya. Kalau Anda mau mengkalkulasi dan mengaplikasikan kembali, seseorang yang berbuat dosa sehari ketika di dunia, maka dia juga akan disiksa sehari ketika di akhirat nanti. Dan lamanya satu hari di akhirat itu seperti 1000 tahun lamanya di dunia. Kalau wanita berpakaian ketat yang hampir setiap harinya melakukan dosa, apa gak puas menikmati neraka nantinya..? Oh Tuham, lindungilah kami dari siksa api neraka itu.
Astaghfirullah, rabbal baraayaa
Astaghfirullah minal khataayaa.
Saudaraku. Jika sampai pembahasan ini Anda bertanya, “sebenarnya bagaimana sich hukum seorang wanita yang memakai pakaian ketat? Halal atau haram? Saya melihat banyak teman-teman saya yang suka berpakaian ketat, seperti rok mini dan lepis ketat, bahkan guru-guru saya di sekolah pun ada yang macam rupa seprti itu? Mereka kok biasa-biasa aja kelihatannya. Gak takut apa-apa. Bagaimana tuh?” Ok...! saya akan jelaskan jawaban ini berdasarkan syara`, tentu dengan segala keterbatasan yang ada. Karena ku bukan lelaki yang turun dari surga (Edcoustic).
Sebelumnya, saya mohon kepada Anda untuk tidak melirik kepada mereka yang bertaraf dibawah Anda. Artinya, Anda jangan melihat kebawah dalam hal ini dengan mengatakan, “ah kalau begitu jadinya, temen saya lebih parah lagi pakaiannya, saya mah masih mending kaya gini” Yang seperti ini, jangan dikeluarkan. Lihatlah kepada wanita muslimah yang baik-baik dalam berpakaian dan yang benar-benar baik. Kesitulah Anda bercermin. Nampaknya, sampai disini jawabannya sudah mulai terbuka.
Baiklah, saya akan coba menguraikannya.
Sebenarnya sangat disayangkan jika masih ada pertanyaan yang semacam itu tertuju dari mulut-mulut wanita yang beragama Islam. padahal, hukum mengenai masalah ini sangat jelas dan gamblang. Kasarnya, sering disinggung di setiap tempat pengajian atau ceramah-ceramah agama. Lantas, kok masih ada saja yang belum tahu? Ya syukur kalau masih ada harapan mau bertanya supaya tahu untuk dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari. Semestinya, pertanyaan-pertanyaan itu mengenai perkara yang masih samar. Karena Nabi Muhammad SAW bersabda :
“Yang halal itu jelas dan yang haram juga jelas, tetapi antara keduanya terdapat perkara yang samar, yang tidak diketahui oleh kebanyakan manusia” (Muttafaq Alaih)
Tapi ndak apa lah. Jangan kahawatir. Lebih baik bertanya supaya tahu dari pada tidak sama sekali. Bukankah begitu?
Saya ingin beberkan sedikit makna hadits di atas. Sebagian ulama-ulama membuat perumpamaan yang sangat menarik dan mudah melekat seperti lem. “Sesungguhnya kucing itu mengetahui mana yang halal dan haram. Jika Anda memberinya sepotong daging, maka dia akan makan dengan tenang. Tetapi jika dia sendiri yang mencuri daging itu, maka dia akan berlari dan membawa lari daging itu. Kenapa? Karena kucing itu mengetahui bahwa dia mengambilnya secara tidak benar. Dia mengetahui itu dengan fitrahnya (naluri)”. Demikian.
Nah, kalau binantang yang tidak mempunyai akal saja tahu dan bisa membedakan mana yang halal dan mana yang haram. Lantas, bagaimanakah pendapat Anda tentang manusia? Saya pun tidak mengharapkan kalau Anda akan mengatakan “mungkin derajat kita lebih rendah dari pada binantang”.
Dalam Islam, ada perkara yang sudah jelas kehalalalnnya begitu juga keharamannya. Tak perlu di otak-atik lagi. Namun, ada juga perkara yang samar-samar. Inilah yang dinamakan dengan syubhat (serupa) antara halal dan haram. Tapi tidak halal dan juga tidak haram. Syubhat. Ya begitulah maksud syubhat serupa antara halal dan haram. Dan sebagaimana redaksi Hadits Muttafaq `Alaih tadi, banyak manusia yang tidak tahu tentang hal ini. Semestinya, inilah yang ditanyakan. Ok, cukup.
Kita lanjut tentang pertanyaan tadi. “bagaimanakah hukum seorang wanita yang memakai pakaian ketat? Halal atau haram?”.
Sekarang kita jawab. Tidak perlu diragukan lagi haramnya pakaian model begini sampai hari kiamat tiba. Selama-lamanya tetap haram. Jika Anda melihat wanita yang berpakaian seperti itu, katakan dalam hati bahwa itu adalah haram. Haram = dosa = neraka. Begitulah. Jadi, tidak boleh dipakai, apalagi untuk dipertontonkan kepada masyarakat umum.
Bila ada sebagian wanita yang mengenakannya, maka hal ini bukanlah hujjjah atau juga syar`i Islam, sekalipun yang mengenakannya adalah guru-guru Anda di rumah sekolah atau dimana saja. Iya, memang boleh-boleh saja guru-guru wanita berpenampilan seperti demikian mengenakan pakaian itu, dengan syarat yang ada di dalam kelas itu hanyalah kaum hawa, tidak ada laki-laki sama sekali. Dan hukum kebolehan ini pun masih diselimuti garis pekat yang membatasi sebatas boleh dan wajar. Tidak lebih dari itu. Tentunya, tidak seperti yang kita lihat seperti sekarang ini lho..! Kita lihat wanita dimana-mana mengenakan busana ketat binti super, alias super ketat. Seperti rok mini, jean, lee dan model-model lain yang kesemua itu merupakan bid`ah-bid`ah ciptaan manusia zaman sekarang yang sudah menyimpang jauh dari ajaran agama Islam baik dari segi akal, akhlak, dan tradisi. Nah lho....!
Ketahuilah wahai saudaraku, semua tradisi yang telah membudidaya ini adalah ciptaan dari kaum Yahudi yang memang telah mereka program untuk merusak dunia dan memerosotkan nilai-nilai Islam. Ya, tepatnya ingin mengajak kepada siapapun yang meng-install programnya itu kepada neraka. Inilah ide zionisme untuk mempermainkan akal dan pikiran kaum wanita, terlebih mereka yang sama sekali awam atas agama. Hampir setiap tahun bahkan setiap saat trend-trend pakaian model baru dicitpakannya dengan semenarik mungkin. Dari yang mulai langgeng ketat, mini, tipis, ketat di atas lutut, di bawah lutut, membuka bahu, dada, dan lain sebagainya.
Model-model seperti ini tentu saja tidak patut diterima oleh akhwat muslimah yang berbudaya dan beradab. Apalagi, pakaian itu untuk keluar jalan-jalan ke pasar, mall, supermarket, kota-kota besar, dan tempat-tempat hiburan lainnya agar dilihat banyak orang. Haram. Haram hukumnya. Maka wajiblah bagi wanita muslimah untuk mematuhi dan melaksanakan perintah Allah. Apa sih susahnya menaati kebaikan yang akibatnya akan kembali lagi kepada kita masing-permasing? Dan mengenai hal ini Islam telah memberi batasan dan ketentuan bagi seorang wanita dalam berbuasana. Menurut mazhab Syafi`i bahwa aurat wanita diluar sembahyang adalah seluruh tubuh, pengecualian untuk dalam keadaan sembahyang adalah muka dan telapak tangan. Dr. Yusuf Qardhawi dalam Fatwa Kontemporernya menerangkan bahwa tidak halal bagi wanita untuk menampakkan perhiasannya, kecuali yang biasa nampak daripadanya, dan yang biasa nampak itu – menurut penafsiran Ibnu Abbas dan lain-lainnya – adalah muka dan telapak tangan. Dan mungkin pendapat ini yang paling mudah diterima dan layak dengan kondisi zaman sekarang ini.
Allah menegaskan juga di dalam surat An-Nur : 31
Katakanlah kepada wanita-wanita yang beriman, Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya kecuali yang biasa tampak daripadanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dada mereka, dan janganlah menampakkan perhiasan kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra-putra mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita), atau anak-anak yang belum dimengerti tentang aurat wanita.... (An-Nur : 31)
Nah, wahai saudara yang budiman, yang mengeluarkan wanita muslimah dari batas tabarruj (menampakkan aurat) adalah pakaian yang tidak senada dengan irama Islam. Adapun pakaian yang dianggap dalam Islam adalah pakaian yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a. Menutup seluruh tubuh selain yang dikecualikan oleh Allah dalam firman-Nya (.... apa-apa yang biasa tampak), sebagaimana yang telah dikemukakan tadi.
b. Tidak tipis dan tidak menampakkan bentuk badan. Inilah penyakit para wanita yang suka memakai pakaian ketat. Jelas haram hukumnya berpakaian ketat. Apa Anda masih bersikeras bahwa ketat itu tidak menampakkan bentuk badan? Ya, mungkin tidak bagi orang buta. Hehe...
Nabi Muhammad SAW bersabda Dari Abi Hurairah ra “Di antara yang termasuk ahli neraka ialah wanita yang berpakaian tapi telanjang, yang berjalan dengan lenggak-lenggok untuk merayu dan dikagumi. Mereka ini tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya. (H.R. Muslim)
Coba deh baca sekali lagi sabda Baginda.
Berpakain tapi telanjang? Aneh yah. Begini kawan, maksud “berpakaian tapi telanjang”, yaitu pakaian yang tidak berfungsi menutup aurat. Sehingga dapat menyifati kulit karena tipis atau ketatnya pakaian itu. Begitu, intinya wanita yang berpakaian ketat itu sama saja telanjang. Ih......
Bahkan Ummul Mukminin Ibunda Aisyah berkata, “Kalau kamu orang mukmin, maka bukan macam ini pakaian wanita-wanita mukminah.” (H.R. Thabrani dan lain-lain). Selain itu, ada juga kejadian seorang wanita yang baru saja menjadi pengantin baru, dia memakai kerudung sangat tipis, maka Aisyah berkata kepadanya, “Wanita yang memakai kerudung seperti ini seperti tidak beriman kepada surat An-Nuur.” (Tafsir Al-Qurthubi). Nah, yang seperti ini nampaknya banyak yah? Sampai-sampai penganten saja masih berani mengumbar aurat. Na`udzubillah minhaa.
c. Tidak membentuk batas-batas bagian tubuh dan tidak menampakkan bagian-bagian yang cukup menimbulkan fitnah sekalipun tidak tipis. Kenapa? Karena, model-model pakaian ala barat yang dipamerkan kepada kita itu kadang-kadang tipis, tetapi menampakkan batas-batas (lekuk) tubuh dan bagian-bagian yang menimbulkan fitnah. Setiap bagian tubuh tampak batas-batasnya sehingga dapat membangkitkan shahwat. Ini juga terlarang.
Sekali lagi, ini semua merupakan budaya kaum Yahudi yang telah menganut mazhab ibaahiyyah (serba boleh) dan menularkannya kepada masyarakat Islam. Budaya itu telah banyak mengalir ke Indonesia. Sedih sekali melihat wanita Indonesia yang menjadi budak Yahudi. Mereka dijadikan sepreti boneka mainan. Tetapi tidak sadar.
Beginilah tadi maksud “berpakaian tapi telanjang” yang terrekam dan terkena ancaman atas hadits di atas. Pakaian semacam ini bisa merangsang dan membuka peluang setan untuk menyebarkan fitnah dari pada pakaian yang tipis.
d. Bukan merupakan pakaian yang khusus diperguanakan untuk kaum lelaki. Sebagaimana telah diketahui bahwa kaum lelaki mempunyai pakaian khusus bagi lelaki, dan juga wanta mempunyai pakaian sendiri yang tidak boleh dipakai oleh lelaki. Oh ya, sampai disini, mungkin Anda pernah melihat wanita memakai celana levis atau lee (jean – kata temen sekamar ane itu celana dari jin, hehe..). Mengapa demikian? Karena Rasulullah melaknat seorang lelaki yang menyerupai wanita, juga wanita yang menyerupai laki-laki. Apalagi jadi bencong! Wah-wah, tak tahu bagaimana nasibnya.
Dari sisi lain, hal ini memang bertentangan dengan nada kefitrahan yang telah diatur dalam agama Islam. Yang laki suda ada, dan wanita juga sudah ada. Titik.
Allah SWT telah menciptakan jantan dan betina, laki-laki dan peremepuan, dan membedakan mereka dengan susunan dan bentuk tubuh serta anggota badan yang berbeda antara lelaki dan wanita. Tidak ada pria yang hamil kan? Hehe.... Kalau begini, apa tidak cukup menjadi seperti diri Anda? Itulah orang yang selalu kufur dari nikmat Allah. Azhab Allah yang sangat pedih menanti untuk mereka itu.
Hikmah. Sedikit berbicara tentang hikmah kenapa Islam mengatur seperti ini, bukanlah tidak ada gunanya sama sekali. Seorang lelaki yang menyerupai wanita tidak mungkin menjadi wanita sungguhan, bahkan tidak pula menjadi lelaki yang tulen karena perbuatan dan sikapnya itu. Begitu juga wanita yang menjadi lelaki tidak akan berubah menjadi lelaki. Bukan begitu wahai saudaraku? Maka sudah seharusnya manusia berhenti pada batasnya sesuai dengan jenis kelaminnya, disamping menjalankan tugasnya sesuai dengan fitrah yang ditata rapih oleh Allah dan Rasulnya dalam paket Islam.
Itulah kriteria yang wajib dipenuhi. Semua yang berada diluar kriteria di atas, berbarti dia mengenakan pakaian yang tidak dibernarkan syari`at. Tidak terkecualipun dimana ia berada atas nama tempat umum seperti swimming pool (kolam renang) atau tempat pemandian umum yang tidak membedakan tempat antara lelaki dan perempuan, di tempat-tempat pesta, dsb. Apalagi diskotik, sarang maksiat dan tempatnya rapatnya para Iblis laknatullah `alaih.

Sebanarnya, kalau Anda mau berpikir, insaf, dan mau mematuhi batas-batas ketentuan syari`at, niscaya Anda akan merasa senang dan lega. Namun, lagi-lagi harus disesalkan, ternyata begitu banyak wanita terfitnah dengan bid`ah-bid`ah yang dinamakan “fashion modern” ini.
Kali ini mungkin saya akan angkat suara untuk laki-laki, karena bukan saja wanita yang terlibat dan menjadi korban arus setan ini. Nasib kaum lelaki juga harus diperdulikan. Laki-laki pun tidak samanya terfitnah dengan wanita sebagaimana yang tadi saya jelaskan. Ia menjadi terpesona dan tidak berakal sama sekali. Nafsu syahwati-lah yang menjadi kiblat dalam kehidupannya. Setelah lelaki menjadi pemimpin terhadap wanita, maka berubahlah keadaan seakan-akan wanita menjadi pemimpin terhadap laki-laki. Jelas, ini merupakan salah satu keburukan dan salah satu fitnah zaman dimana saat seorang suami tak dapat lagi berkata apa-apa kepada isterinya, “Berhentilah pada batasmu!”. Bahkan tak dapat berkata hal yang sama kepada puterinya; tak menjadikan putrerinya seorang yang shalehah, beradab, dan sopan; dan tak dapat berkata apapun pada mereka. Laki-laki telah menjadi lemah sering lemahnya agama, keyakinan, dan imannya. Inilah kebanyakan di neraka nanti lelaki yang bersifat dayus dan wanita yang nusyuz. Nau`udzubillah. Semoga Allah memberikan kita istri yang sholehah, dengan keturunan yang sholah dan sholehah. Amin.
Kaum laki-laki wajib bersikap dan berperilaku sebagai laki-laki dan kembali kepada kelaki-lakiannya itu. Kelaki-lakianlah, wahai kaum lelaki, yang harus Anda mimliki. Dan kita harus memerangi kepalsuan dan kerusakan ini!
Sungguh sebuah karunia dari Allah Rabbul `Izzati bahwa masih ada laki-laki dan wanita yang berdiri tegar menghadapi peperangan modernisasi ini. Mereka bergerak dalam dakwah dengan tetap melaksanakan adab-adab Islam di dalam berpakaian dan berpenampilan, serta masih pada ajaran agama dan ajaran-ajaran-Nya yang lurus. Semoga Allah merahmati mereka semua. Allahumma irham hum birahmaanika.
Saudaraku. Kita juga tak lupa bermohon kepada Allah SWT agar selalu memperbanyak jumlah mereka dan mengembangkannya di seluruh jagad raya, agar menjadi teladan yang baik dan menjadi ikhwan-ikhwan dan akhwat-akhwat yang benar-benar berkepribadian rahmatan lili`alamin.
Wallahua`lam bis shawaab. Billahi taufiq wal Hidayah.

By : Fikri Habibullah Muharram
Ikhie_haem@yahoo.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar